Diduga Sengaja Bawa Senpi Saat Cuti, Kompol Fahrizal Terindikasi Lakukan Pembunuhan Terencana
Kompol Fahrizal, Wakil Kepala Kepolisian Resor Lombok Tengah, NTB, diduga sengaja membawa senjata api ke kampung halamannya di Kota Medan.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN- Kompol Fahrizal, Wakil Kepala Kepolisian Resor Lombok Tengah, NTB, diduga sengaja membawa senjata api ke kampung halamannya di Kota Medan.
Jika memang benar tujuannya untuk menghilangkan nyawa seseorang, yang bersangkutan bisa dikenakan pasal pembunuhan berencana dan terancam hukuman mati.
Ancaman hukuman mati itu terungkap dari pasal yang dijeratkan penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sumatera Utara, terhadap mantan Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Medan itu.
Yakni Pasal 340 jo Pasal 338 KUHPidana, tentang pembunuhan berencana yang dapat diancam dengan hukuman 20 tahun penjara dan maksimal hukuman mati.
Baca: Melintas di Sela Separator, Pengemudi Motor Tewas Terlindas Bus TransJakarta
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, para anggota Polri yang memenuhi syarat memang dilengkapi dengan senjata api untuk bertugas dan melindungi diri.
Namun, penggunaan senjata tersebut tidak bisa sembarangan. Setiap butir peluru yang keluar harus dipertanggungjawabkan.
Bahkan, anggota tersebut harus lolos tes kejiwaan untuk menilai apakah dia layak membawa senjata.
"Orang yang tidak emosional, tidak temperamental. Bukan yang trigger happy, suka menarik pelatuk. Tidak boleh sembarangan, ke mana-mana maunya menonjolkan senjata," kata Setyo di Kompleks Mabes Polri, Jakarta, Jumat (6/4/2018) seperti yang dilansir Kompas.com.
Setyo mengatakan, setidaknya ada tiga kemampuan yang harus dimiliki polisi untuk menggunakan senjata.
Pertama, kecakapan membawa senjata sehingga tahu tempat dan kondisi di mana dan kapan dia harus membawa senjata.
Kemudian, kemampuan untuk menyimpan di tempat-tempat yang aman dan jauh dari jangkauan anak-anak.
Ketiga, kemampuan menggunakan senjata disesuaikan dengan tempat dan kondisi.
"Kecuali dia ditugaskan di suatu daerah, penangkapan, tugas ke daerah konflik, memang dilengkapi senjata," kata Setyo.