Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

8 Tahun Menabung Dari Mengayuh Becak, Kakek Ummareng Gagal Umrah Karena Ditipu Abu Tours

Ummareng terus bersemangat bekerja meski usianya sudah 63 tahun. Jika hanya sakit flu, dia tetap keluar mencari penumpang.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in 8 Tahun Menabung Dari Mengayuh Becak, Kakek Ummareng Gagal Umrah Karena Ditipu Abu Tours
Tribun Timur/Ansar Lempe
Seorang tukang becak di Dusun Cenranae, Desa Marrumpa, Marusu, Maros, Ummareng bersama istrinya, Siti Fatimah batal umrah. 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe

TRIBUNNEWS.COM, MAROS - Seorang pria paruh baya di Dusun Cenranae, Desa Marrumpa, Marusu, Maros, Ummareng, bersemangat mengayuh becak demi meraih cita-cita untuk umrah, Senin (9/4/2018).

Cita-cita untuk umrah tersebut, membuat Ummareng terus bersemangat bekerja meski usianya sudah 63 tahun. Jika hanya sakit flu, dia tetap keluar mencari penumpang.

Dia mulai mangkal di depan pasar Bulu-bulu, Marusu, mulai pukul 7.00 wita hingga malam hari. Dia baru pulang, setelah kondisi Balu-bulu sudah mulai sepi.

Baca: Raup Rp 1 Juta Perhari, Lima Pelaku Grab Tuyul Digerebek di Gowa

"Sebenarnya, saya sudah tidak terlalu kuat mengayuh becak. Tapi demi umrah, saya paksa diri. Tidak ada juga pekerjaan lain. Istri saya selalu mendukung. Itulah yang membuat saya terus bersemangat," kata Ummareng saat ditemui di rumahnya.

Jika tiba waktu salat, Ummareng meninggalkan pekerjaannya dan menuju masjid. Dia selalu berdoa, supaya diberikan kesabaran menghadapi cobaan tersebut.

Berita Rekomendasi

Ummareng tidak mau menyalahkan agen Azizah, yang ditempatinya mendaftar. Kesalahan tersebut disebabkan ulah Abu Tours.

"Saya kecewa, tapi kita mau apa lagi selain pasrah. Lebih baik berdoa untuk meminta petunjuk. Saya selalu yakin, pasti ada jalan terbaik," katanya.

Pria yang mengandalkan becaknya untuk mencari rejeki tersebut, berpenghasilan maksimal Rp 50 per hari. Tergantung dari banyaknya penumpang.

Kadang Ummareng pulang dengan tangan kosong ke rumahnya lantaran tidak ada penumpang. Meski kerap tidak ada penumpang, namun sang istri tetap mensupportnya.

"Penggasilan saya paling banyak Rp 50 ribu. Sering juga tidak ada penumpang. Hasil gayuh becak, saya sisihkan sebagian untuk umrah. Sisanya digunakan untuk makan," ujarnya.

Dia berharap, Abu Tours memberangkatnya ke Mekah. Tidak ada permintaan lain kecuali umrah. Ummareng juga tidak pernah berencana untuk mengguggat.

Ummareng merupakan salah satu dari 38 warga korban Abu Tours. Dia mengayuh becak selama delapan tahun demi umrah bersama sang istri, Fatimah.

Setelah melunasi setorannya ke agen Azizah, Abu Tours tertimpa masalah. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas