Ada yang Kritis, Korban Miras Oplosan Kemungkinan Bertambah
Korban tewas akibat menenggak miras oplosan di Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, kemungkinan masih akan bertambah.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Seli Andina
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Korban tewas akibat menenggak miras oplosan di Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, kemungkinan masih akan bertambah.
Setelah sehari sebelumnya korban tewas tercatat berjumlah 11 orang, hingga pukul 06.00 WIB hari ini, Senin (9/4/2018), korban tewas telah bertambah menjadi 14 orang.
Hal tersebut disampaikan Direktur RSUD Cicalengka, dr Yani Sumpena, ketika dihubungi via telepon.
"Tercatat sampai jam 06.00 pagi ini (WIB) ada 14 tapi itu masih data sementara, karena saya tadi dapat laporan sepertinya ada update data lagi," ujar dr Yani Sumpena.
Baca: BREAKING NEWS: Korban Miras Oplosan di Cicalengka Bertambah Jadi 15 Orang
Menurut dr Yani Sumpena, ada pula korban yang dalam perawatan kini kondisinya kritis sehingga data kemungkinan terus berubah.
"Ada yang kritis juga karena sudah pendarahan lambung," ujar dr Yani Sumpena.
Dr Yani Sumpena menyampaikan, pihaknya masih akan terus melakukan pembaharuan data mengenai korban-korban miras oplosan tersebut.
Sebelumnya, Polda Jabar menyatakan sudah ada 15 korban meninggal akibat konsumsi miras oplosan di Cicalengka.
Baca: Denny Andrian Kusdayat, Pelapor Sukmawati Sempat Diancam Agar Cabut Laporannya
"Tiga orang meninggal tadi subuh yakni Hari Suherman (23), Gilang Maulana Ramadhan dan Husni Sabara," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jabar, Kombes Umar Surya Fana.
Sebelumnya, polisi juga merilis 12 nama korban tewas.
Mereka adalah Cecep Supriadi (2), Ogi (29), Din Maryana (29), Wawan Hermawan (48), Irfan Ferdiansyah (31), Iwan Gunawan (31), Dikdik Herdi (22), Asep Ogi Hernawan (40), Rizal Nurdiana (26), Kiki Ginanjar (35), Yadi Cahyadi (22), dan Deden (21).
"Mayoritas warga Kecamatan Cicalengka sebagian lagi warga Rancaekek dan Cileunyi," kata Umar Surya Fana.