Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Methanol Diduga Menjadi Sebab Tumbangnya Peminum Miras Oplosan di Bandung

Berdasarkan data terakhir, katanya, total korban di Kabupaten Bandung mencapai 145 orang dengan kematian 41 orang.

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Methanol Diduga Menjadi Sebab Tumbangnya Peminum Miras Oplosan di Bandung
Tribunnews.com
Miras Oplosan Maut yang Tewaskan Hampir 100 Orang sejak Sepekan Lalu Mengandung Zat Mematikan Ini 

Laporan Wartawan Tribun Jabar Muhamad Syarif Abdussalam

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat menyatakan korban keracunan minuman keras oplosan di Kabupaten Bandung karena keracunan methanol

Methanol merupakan zat korosif yang dapat menyebabkan kerusakan organ tubuh.

Methanol biasanya dipakai untuk bahan bakar.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Dodo Suhendar mengatakan sampel darah korban dan sisa barang yang diminum korban keracunan tersebut masih diteliti di laboratorium kesehatan.

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat pun terus memastikan rumah-rumah sakit yang merawat korban ini tidak kekurangan logistik dan tenaga medis.

Berdasarkan data terakhir, katanya, total korban di Kabupaten Bandung mencapai 145 orang dengan kematian 41 orang.

Berita Rekomendasi

Di RSUD Cicalengka ada 103 orang dirawat dan 31 orang meninggal, di RSUD Majalaya ada 60 pasien dan meninggal 3 orang, serta di RS AMC ada 16 korban dirawat dan meninggal 7 orang.

"Pasien di UGD menjalani detoksifikasi, membuang racun dan mendapat perawatan intensif. Pengambilan sampel darah sudah dilakukan, termasuk untuk muntahan dan urin. Kami berkoordinasi dengan kepolisian untuk langkah selanjutnya," kata Dodo di Kantor Dinas Kesehatan Jabar, Rabu (11/4) malam.

Baca: Penjual Miras Oplosan Maut Dikenal Tertutup dan Memiliki Rumah Mewah

Dodo mengatakan sangat prihatin dengan kejadian tersebut dan bisa saja kejadian ini mencerminkan pengetahuan masyarakat yang masih kurang mengenai zat berbahaya.

Selain itu, manajemen stres yang buruk di masyarakat sehingga menjadikan minuman keras bahkan barang berbahaya sebagai pelariannya.

"Ada ketidakpahaman terhadap jenis kimia tertentu. Kalau miras ada distribusi dan kawasan peredarannya sudah jelas. Kalau oplosan bikin sendiri, mencampur obat anti serangga dengan spirtus dan alkohol murni. Sama sekali bukan bahan pangan," katanya.

Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan pada Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Ismirni, mengatakan sebagian besar pasien korban keracunan minuman keras oplosan tersebut mengalami gejala keracunan metanol.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas