Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Emelia Julia: Keluarga Harus Jadi 'Palang Pintu' Cegah Perdagangan Orang

Perlu peran serta masyarakat luas, bahkan sampai tingkat keluarga, untuk mencegah rencana tindakan tidak berperikemanusiaan tersebut.

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Emelia Julia: Keluarga Harus Jadi 'Palang Pintu' Cegah Perdagangan Orang
IST
Emelia Julia Nomleni atau Mama Emi, sapaan Cawagub NTT nomor urut 2. 

TRIBUNNEWS.COM, KUPANG - Pencegahan perdagangan orang (human trafficking) tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah.

Perlu peran serta masyarakat luas, bahkan sampai tingkat keluarga, untuk mencegah rencana tindakan tidak berperikemanusiaan tersebut.

"Keluarga bersama masyarakat di desa harus jadi palang pintu anak-anak kita yang mau keluar," kata Emelia Julia Nomleni, Cawagub NTT di Kupang, NTT.

Palang pintu yang dimaksud Emelia, sapaan akrabnya, adalah keluarga dan desa harus secara ketat menjaga anggotanya yang berencana meninggalkan rumah dan desa dalam waktu lama.

"Kita harus memastikan anak negeri yang keluar dalam posisi migrasi aman," ujar pasangan Marianus Sae ini.

Caranya, lanjut Emelia, dengan mendata setiap anggota keluarga yang keluar dan memuktahirkan data tersebut dalam jangka waktu tertentu.

"Kita harus tahu dia kerja sama siapa dan tinggal dimana," tegas insinyur perempuan ini.

Berita Rekomendasi

Lebih jauh, Emelia mengatakan, peran keluarga sangat penting mengingat banyak kasus perdagangan orang juga dimulai dari ajakan keluarga.

"Desa banyak yang tidak tahu warganya keluar karena yang ajak omnya dan tantenya sendiri," ujarnya.

Emelia mengatakan, pencegahan perdagangan orang tidak akan efektif jika kemiskinan dan kesulitan lapangan kerja masih terjadi di NTT.

Karenanya, Emelia menegaskan, akan meneruskan Program Desa Mandiri Anggaran untuk Masyarakat Menuju Sejahtera (Desa Mandiri Anggur Merah) yang sudah diterapkan oleh Gubernur NTT, Frans Lebu Raya saat ini.

Bedanya, jika terpilih menjadi Cawagub NTT kelak, Emelia akan mengubah segmen program ini kepada anak muda dan perempuan, kelompok yang banyak menjadi korban perdagangan manusia.

"Ini bukan menjadi satu-satunya program untuk mengentaskan kemiskinan di NTT tetapi hanyalah salah satu dari program-program lainnya,” katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas