Mantan Petinju Bakar Rumahnya saat Anak dan Sang Istri Tertidur
Ferdinan (40) diamankan polisi sesaat setelah membakar rumahnya di Jalan Kakap 2 RT 06 RW 01, Kecamatan Semarang Utara, Sabtu (14/4/2018).
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Ferdinan (40) diamankan polisi sesaat setelah membakar rumahnya di Jalan Kakap 2 RT 06 RW 01, Kecamatan Semarang Utara, Sabtu (14/4/2018).
Belum diketahui apa yang mendorong mantan petinju profesional itu kalap membakar tempat tinggalnya.
Yudi, tetangga Ferdinan mengatakan, api terlihat sekitar pukul 13.00.
"Tadi muncul asap hitam dari rumah Ferdinan. Tetangga sebelah rumahnya melihat api dan langsung teriak minta tolong. Kami langsung membantu memadamkan," ungkap Yudi di lokasi kejadian.
Warga bergotong royong membawa ember berisi air untuk memadamkan api.
Mereka juga menghubungi petugas pemadam kebakaran.
Dua unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api.
Baca: Survei KedaiKOPI: Rizieq Shihab, Aa Gym, TGB Zainul Majdi Pemimpin Umat Islam
Istri Ferdinan, Hesti mengatakan, api muncul setelah sang suami menyiram bensin di atas kasur di dalam kamar kemudian menyalakan korek.
"Sudah lama dia ingin bakar rumah. Dia kalau punya keinginan memang harus keturutan," ungkap Hesti yang ditemui di kediamannya.
Tito, anak Ferdinan mengatakan, aksi Ferdinan membakar kasur itu terjadi saat dia dan sang ibu tidur di dalam kamar.
"Tiba-tiba bapak masuk bawa bensin kemudian membakar kasur kamar. Saya keluar lari, bapak juga lari. Mama malah berusaha menyelamatkan barang-barang," kata Tito.
Hesti berhasil mengevakuasi barang-barang di dalam kamar ke ruang tengah.
Berkat bantuan warga dan petugas pemadam kebakaran, api hanya melalap kamar. Sedangkan bagian lain rumah masih utuh.
Baca: Mengintip Kehidupan Perkawinan Campuran WNA-WNI, Suami Bule Terkendala Izin Tinggal
Temperamental
Hesti mengakui, sang suami punya sifat temperamental.
"Dia kalau punya keinginan memang harus dituruti. Setiap hari saya dipukuli, dimarahi," ucap Hesti sembari menunjukkan bekas pukulan sang suami di punggungnya.
Yudi, tetangga Ferdinan, juga menyebut mantan petinju itu punya sifat gampang marah.
Tak hanya sang istri, tetangga Ferdinan pun sering mendapat ancaman.
"Sering marah-marah dan mengancam. Kelakuannya sudah meresahkan masyarakat sini," kata Yudi.
Menurut Yudi, sifat kasar Ferdinan mulai terlihat pascakematian sang nenek yang sudah dianggap Ferdinan sebagai ibunya.
Baca: Cuaca Panas dan Terik di Bali Terjadi Akibat Gerak Semu Matahari
Nenek Ferdinan meninggal dua tahun lalu.
Setelah kebakaran tersebut, Ferdinan diamankan dan dibawa ke Polsek Semarang Utara. (tribunjateng/cetak/like)