Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PVMBG Indikasikan Turunkan Status Gunung Agung Meski Masih Alami Erupsi

Erupsi terjadi sekitar pukul 15.03 Wita, dengan ketinggian kolom abu sekitar 500 meter dari puncak Gunung Agung.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in PVMBG Indikasikan Turunkan Status Gunung Agung Meski Masih Alami Erupsi
Twitter
Gunung Agung kembali alami erupsi 

TRIBUNNEWS.COM, AMLAPURA - Gunung Agung kembali mengalami erupsi, Minggu (15/4/2018) kemarin.

Erupsi terjadi sekitar pukul 15.03 Wita, dengan ketinggian kolom abu sekitar 500 meter dari puncak Gunung Agung.

Meski kembali erupsi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) justru mengindikasikan akan segera menurunkan status Tohlangkir dari Siaga (Level III) ke Waspada (Level II).

Letusan kemarin merupakan letusan kedua dalam pekan ini, setelah pada Rabu (11/4/2018) lalu Gunung Agung juga mengalami erupsi dengan tinggi kolom abu 500 meter.

Sebelumnya, Jumat (6/4/2018), gunung tertinggi di Bali ini juga meletus dengan tinggi kolom yang juga sama.

Jika dihitung sepanjang pertengahan April ini, sudah tiga kali Tohlangkir menghembuskan asap setinggi 500 meter.

Baca: Mayat Bu Guru Reli Tergantung di Pohon Mangga, Diduga Dibunuh

Berita Rekomendasi

Kepala Bidang Mitigasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Gede Suantika menjelaskan, letusan yang terjadi Minggu (15/4/2018) sore tersebut hanya letusan kecil.

Gunung Agung meletus mengeluarkan asap yang dominan putih mengandung uap air dan sedikit abu, dengan arah angin ke arah barat daya.

"Itu letusan kecil. Beberapa hari ini sudah terjadi dua kali letusan dengan kolom abu 500 meter, menandakan kawah masih aktif," ujar Gede Suantika ketika dikonfirmasi, Minggu (15/4/2018).

Meskipun masih aktif, namun aktivitas Gunung Agung saat ini hanya terbatas di permukaan kawah.

Data-data diperoleh tim PVMBG saat ini, menandakan tidak lagi teramati aktivitas magma dari perut bumi yang bergerak menuju permukaan.

Baca: Tangis Haru Pecah Ketika Teman Sekolah Ziarah ke Makam Micko Pratama

"Jadi hanya panasnya kantong magma di bawah kawah, masih menjalar hingga ke atas (permukaam kawah). Sebatas aktivitas di permukaan kawah, berupa hembusan uap air. Belum ada lagi kaitannya dengan pergerakan magma di bawah kawah," jelasnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas