Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ada Aroma Bensin dan Melati Sebelum Kebakaran Yang Menewaskan 6 Orang Sekeluarga

Usai membali gorden, dirinya beserta anak-anaknya mampir ke rumah ayahnya untuk melihat kondisi ayahnya itu

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Ada Aroma Bensin dan Melati Sebelum Kebakaran Yang Menewaskan 6 Orang Sekeluarga
TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustinus
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM -- KEJADIAN kebakaran yang terjadi di jalan Merdeka II, RT 91, Sei Pinang Dalam, Samarinda meninggalkan duka.

Enam korban tewas yang seluruhnya merupakan satu keluarga yang dimakamkan di Pemakaman Muslim Damanhuri, Samarinda, Selasa (17/4) siang.

Firasat dan tanda akan terjadi musibah pun sudah dirasakan oleh pihak keluarga. Namun, tak ada yang mengira musibah yang terjadi begitu besar hingga meninggalkan duka.

Enam korban yang meninggal dunia akibat terjebak kobaran api, di antaranya Erhamsyah (74), Fitriani (29), Safna Julia (11), Amila (4), Amat (23) dan ibu dari Fitriani yang kerap disapa nenek Mila.

Empat di antara enam korban ditemukan tewas di dalam drum berisi air, yang berada di bagian belakang sebelah kanan rumah.

Siti Rohana (32), anak Erhamsyah menjelaskan, terakhir dirinya bertemu dengan ayahnya itu pada Minggu (15/4) silam, saat dirinya ke Samarinda untuk membeli gorden.

Usai membali gorden, dirinya beserta anak-anaknya mampir ke rumah ayahnya untuk melihat kondisi ayahnya itu, pasalnya ayahnya itu mengidap penyakit asam urat.

Berita Rekomendasi

"Biasanya memang tiap hari minggu ke Samarinda, lihat kai, sekalian silaturahmi. Tidak ada hal yang aneh atau buang perangai, hanya saat itu bapak bilang sakit tidak bisa jalan," ucapnya, Selasa (17/4).

Firasat pun telah dirasakannya sejak Senin (16/4) sore kemarin, Siti menuturkan aroma bensin dan bunga melati tercium menyengat disekitar rumahnya, namun dirinya tak menyangka jika akan kejadian di rumah bapaknya.

"Kemarin (16/4) sore di rumah tercium bau bensin dan melati. Dan, kakak saya Salim (suami Fitriani) nasi dipiringnya tumpah saat hendak makan," terangnya. "Saya rasakan hal itu, tapi tidak tahu akan kejadian seperti apa," tambahnya.

Dia juga menjelaskan, korban atas nama Fitriani tidak sedang mengandung seperti kabar yang didengarnya di kalangan warga.

"Tidak hamil, tubuhnya memang bongsor, besar. Tapi, tidak sedang mengandung, kalau mengandung pasti kami keluarganya tahu," ucapnya.

Enam korban tewas kebakaran selesai dimandikan di ruang jenazah RSUD AW Syahranie langsung dishalatkan di Masjid Baabul Jannah sebelum dikebumikan di Kuburan Muslim Damanhuri.

Isak tangis disertai hujan rintik mengiringi prosesi pemakaman. Tampak keluarga korban serta warga sekitar tak kuat menahan tangis saat seluruh jenazah sampai di masjid tempat penghormatan terakhir.

Menurut Ferdi Pranadi (34), salah seorang keluarga korban, terdapat lima liang lahat yang akan digunakan.

Dua dari enam korban akan dimakamkan dalam satu lubang, yakni adik dan kakak atas nama Safna Julia (13) dan Amila (4), sedangkan jenazah lainnya dikuburkan dalam lubang berbeda-beda.

"Lima lubang saja, yang adik-kakak di makamkan bersamaan," ucapnya, Selasa (17/4).

"Saat ini kami fokus pada pemakaman terlebih dahulu, untuk proses evakuasi tadi malam dilakukan oleh pemadam dan relawan. Terima kasih sudah membantu," ungkapnya.

Sekitar pukul 16.15 Wita, seluruh jenazah telah dikebumikan. (c desmawangga)

Sumber: Tribun Kaltim
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas