Terdengar Empat Kali Tembakan, Ibnu Hajar Roboh
Warga baru berani ikut mengevakuasi korban setelah petugas keamanan selesai melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, SUMENEP - Warga Dusun Ban-Ban Desa Cabbiya, Kecamatan Talango, Pulau Poteran, Sumenep, Madura, digegerkan dengan empat kali letusan senjata api.
Letusan senjata api itu dari seseorang yang tidak diketahui identitasnya.
Bersamaan dengan itu sesosok tubuh manusia yang diketahui bermana Ibnu Hajar (49), warga setempat ditemukan tewas bersimbah darah.
Ibnu Hajar tewas dengan luka tembak di dada kanan.
Jenazahnya tergeletak di jalan kampung setempat, 10 meter dari rumah tempat tinggalnya, Jumat malam (20/4/2018) sekitar pukul 19.00 Wib.
Kontan saja, peristiwa yang menggemparkan warga itu memantik perhatian petinggi aparat keamanan Polres Sumenep dan aparat TNI setempat.
Baca: Kiai di Sumenep Ini Berbalik Dukung Gus Ipul, Ini Alasannya
Bahkan beberapa saat kemudian, Kapolres Sumenep, AKBP Fadillah Zulkarnaen, Dandim Sumenep, Letkol Inf Ato Sudiatna, Kapolsek Talango, dan jajaran lainnya pun berada di lokasi kejadian.
Warga tidak berani mendekat ke korban mengingat korban tewas karena senjata tembakan senjata api.
Warga baru berani ikut mengevakuasi korban setelah petugas keamanan selesai melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Kapolres Sumenep, melalui Kasubag Humas, AKP Abdul Mukid, mengatakan, pihaknya kini tengah mengejar pelaku dan menggungkap siapa pelaku dan motif apa di balik penembakan petani tersebut.
Keterangan saksi-saki dikumpulkan dari Ibu mertua korban, Sahwatun (60), Ahmad Raziki (28 ) putra korban, Sumina (21 ) anak mantu dan Isawarda (14) putri korban.
“ Kami masih terus memeriksa dan mendalami kasus ini untuk mengungkap siapa pelaku dan motifnya apa,” kata Mukid.
Sesuai keterangan saksi-saksi, Korban Ibnu Hajar, malam itu pamit ke ibu mertuanya, untuk keluar rumah dan hendak bersilaturrahmi ke rumah temannya, H Mattari.