Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kesaksian Warga Sekitar Sumur Minyak: Kami Lihat Para Korban Terbakar Berteriak Minta Tolong

Warga pun berdatangan sambil membawa ember untuk mengumpulkan tumpahan minyak yang juga mengalir mengikuti parit sepanjang lebih kurang 500 meter.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Kesaksian Warga Sekitar Sumur Minyak: Kami Lihat Para Korban Terbakar Berteriak Minta Tolong
Serambi Indonesia
Sumur minyak di Dusun Bhakti, Gampong Pasir Putih, Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur, Rabu (25/4/2018) dini hari sekitar pukul 01.30 WIB terbakar 

Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) BPBA menginformasikan, hingga pukul 23.25 WIB, Rabu (25/4), jumlah korban meninggal akibat kebakaran sumur minyak Ranto Peurelak mencapai 19 orang. Sedangkan korban luka-luka sebanyak 44 orang, lima rumah terbakar.

Rumah terbakar tercatat masing-masing milik Siti Hafizah (70), Zainabah (85), Ridwan Hutabarat (40), Maryani (60), dan Muhammad Yanis (45). Jumlah pengungsi mencapai 55 KK atau sekitar 198 jiwa.

Korban luka-luka dirawat di sejumlah rumah sakit, yaitu RS Graha Bunda, Idi Rayeuk (5 orang), RS Zubir Mahmud, Idi Rayeuk (18 orang), RS Sultan Abdul Aziz, Peureulak (18 orang). Sedangkan yang harus dirujuk ke RSUZA dilaporkan sebanyak tiga orang dengan kondisi luka bakar kritis.

"Ya, ada tiga orang dirawat di RSUZA dalam keadaan kritis," kata Kalak BPBA, Teuku Ahmad Dadek yang dihubungi Serambi pukul 01.05 WIB, Kamis dini hari. Tadi malam, Kalak BPBA bersama Kadis Sosial Aceh, Alhudri berangkat ke Ranto Peureulak, Aceh Timur.

Tekanan sangat tinggi

Pada Rabu kemarin, Bupati Aceh Timur H hasballah bin HM Thaib dan Wakil Bupati Syahrul bin Syamaun bersama Dandim, dan Kapolres bertemu dengan pihak PT Pertamina, PT Medco E&P Malaka, dan KSO Aceh Timur PT Kawai Energi membahas penanganan lebih lanjut terkait sumur minyak yang terbakar.

Field Manager KSO Aceh Timur PT Kawai Energi, Robert kepada wartawan mengatakan sebelum melakukan upaya penanganan lebih lanjut, saat ini pihaknya (tim teknik) sedang memantau perkembangan tekanan gas yang keluar dari sumur minyak tersebut.

Berita Rekomendasi

"Untuk sementara ini masyarakat akan kita evakuasi dengan jarak sekitar 200 meter dari titik sumur terbakar, sambil kita amati tekanan gas yang keluar," kata Robert.

Robert mengaku pihaknya belum mengetahui casing pipa yang digunakan untuk pengeboran minyak secara ilegal tersebut.

"Sumur ini dibor secara ilegal sehingga kita tidak tahu casing berapa inci yang digunakan untuk pengeboran," jelas Robert.

Saat Ini, lanjut Robert sumur mengeluarkan gas, minyak, dan air dengan tekanan yang sangat tinggi.

Robert mengatakan di Kecamatan Ranto Peureulak ada sekitar 16 sumur yang diserahkan PT Pertamina kepada KSO Aceh Timur (PT Kawai Energi) untuk dikelola. Saat ini pihaknya sedang melakukan persiapan untuk mengerjakan sumur‑sumur yang telah diserahkan itu.

Humas PT Pertamina, Fandi mengatakan, sumur minyak yang terbakar tidak ada kaitan dengan PT Pertamina, karena yang dibor dan dikelola secara tradisional itu di lahan milik masyarakat. "Kita hanya membantu memadamkan api sesuai permintaan Pemkab Aceh Timur," demikian Fandi.(c49/nas)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas