TRIBUNNEWS.COM, ACEH TIMUR - "Tolong jaga mamakku," ujar Dedi Syahputra sambil merintih menahan sakit akibat luka bakar yang mendera tubuhnya.

Dedi merupakan salah satu dari 19 korban meninggal akibat kebakaran sumur minyak Ranto Peureulak, Aceh Timur, Rabu (25/4) dini hari.

Baca: Inilah Identitas 19 Korban Meninggal Dunia karena Ledakan Sumur Minyak di Aceh

Dedi Syahputra sempat dilarikan ke RSUD dr Zubir Mahmud, Aceh Timur sebelum akhirnya meninggal.

"Kondisi luka bakar Dedi sangat parah. Kami larikan dia ke puskesmas dengan sepeda motor," kata Fuad.

Dalam perjalanan itulah, di pangkuan rekannya, Fuad, Dedi berujar lirih. "Tolong jaga mamakku Ad (Fuad). Selanjutnya dia terus berzikir dan akhirnya meninggal dunia di RSUD dr Zubir Mahmud," ujar Fuad kepada Serambi mengutip saat-saat terakhirnya dengan Dedi.

Fuad mengaku selain Dedi Syahputra, ia juga sempat menyelamatkan delapan korban lainnya di tengah kepanikan dan jerit kesakitan pada dini hari itu.

"Korban berlarian ke sana-kemari sambil menjerit minta tolong. Ada yang menceburkan diri ke kolam atau ke lumpur. Suasana benar-benar mencekam," lukis Fuad, seorang warga yang pada saat kejadian itu juga melakukan pengeboran pada jarak sekitar 700 meter dari titik bencana.

"Dari tujuh korban yang saya sempat bantu, enam di antaranya meninggal dunia," kenang Fuad.

Pengobatan korban

Sementara Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf bersama Wakil Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, menyatakan keprihatinan yang mendalam terhadap insiden ledakan sumur minyak yang menimpa warga di Desa Pasi Putih, Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur.

Dalam peristiwa itu 19 orang dilaporkan tewas, 44 orang lainnya mengalami luka bakar.

"Nah, pengobatan semua korban luka akibat semburan api sumur minyak di Desa Pasi Putih, Ranto Peureulak itu akan ditanggung melalui program Jaminan Kesehatan Aceh (JKA)," ujar Irwandi Yusuf kepada wartawan, seusai Sidang Paripurna LKPJ Gubernur Aceh 2017, Rabu (24/4) di Gedung DPRA, Banda Aceh.

Untuk penanganan dan pemadaman api di sumur tradisional itu, Gubernur Irwandi bersama Wagub Nova sudah memerintahkan sejumlah kepala Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA) untuk turun ke lokasi mengambil langkah-langkah penanganan yang cepat dan tepat, sesuai tugas dan fungsi masing-masing.

Untuk pemadaman kobaran api yang masih menyembur dari sumur minyak tradisional itu, kata Irwandi, ia sudah memerintahkan Kepala Dinas ESDM Aceh, Ir Akmal Husen untuk melakukan koordinasi dengan Pertamina, unit pemadam kebakaran daerah setempat, dan instansi terkait lainnya guna memadamkan semburan api yang belum padam sampai sore kemarin.

Sedangkan untuk penanganan evakuasi korban meninggal yang terbakar dan yang luka-luka, kata Irwandi, ia sudah perintahkan Kepala BPBA Aceh, Teuku Ahmad Dadek SH, untuk melakukan evakuasi korban bersama dinas dan lembaga terkait lainnya di Aceh Timur dan merujuknya ke Rumah Sakit Umum dr Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh atau RS Adam Malik di Medan, Sumatera Utara.

Sedangkan untuk penanganan darurat dan masa panik bagi korban dan keluarga korban serta masyarakat sekitar lokasi kejadian, kata Irwandi, Pemerintah Aceh telah menurunkan tim khusus untuk melakukan penanganan yang terbaik.

Termasuk Dinas Sosial, untuk membuka dapur umum, atau lainnya guna meringankan beban korban kebakaran sumur bor migas tradisional di Desa Pasir Putih, Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur.

Untuk pengemanan di lokasi kejadian dan sekitarnya, kata Irwandi, ia akan melakukan koordinasi dengan Polda Aceh dan jajaran di bawahnya, yakni Polres Aceh Timur dan Polsek Kecamatan Ranto Peureulak.(her)