Kota Semarang Bangun "Bridge Fountain" Pertama Di Indonesia
Bridge Fountain (jembatan air mancur) di beberapa negara telah menjadi sebuah magnet untuk menarik wisatawan.
Editor: Content Writer
Bridge Fountain (jembatan air mancur) di beberapa negara telah menjadi sebuah magnet untuk menarik wisatawan.
Sebut saja Banpo Bridge Fountain (jembatan air mancur Banpo) di Korea Selatan dengan pertunjukan Moonlight Rainbow Fountain (air mancur pelangi cahaya bulan) yang selalu diburu oleh para wisatawan saat berkunjung ke Seoul.
Bahkan pertunjukan air mancur di jembatan yang melintasi Sungai Han tersebut, juga tercatat dalam Guiness World Record sebagai pertunjukan air mancur jembatan terpanjang di dunia.
Namun sebentar lagi, tak perlu jauh-jauh untuk menikmati pertunjukan jembatan air mancur warna-warni seperti di Korea Selatan itu, karenanya pada tahun ini Kota Semarang akan membangun sebuah Bridge Fountain dengan atraksi air mancur warna-warni serupa, dan akan menjadi yang pertama di Indonesia.
Proyek yang menjadi bagi dari program peningkatan pariwisata Kota Semarang itu disebut akan menelan biaya sekitar 17 miliar rupiah, serta akan dikerjakan di jembatan Banjir Kanal Barat Kota Semarang.
Hal tersebut diungkapkan oleh Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi saat meninjau pengerjaan Dancing Fountain (air mancur menari) di Taman Indonesia Kaya Kota Semarang, Senin (30/4).
"Kalau untuk Dancing Fountain (air mancur menari) di Taman Indonesia Kaya ini akan selesai dikerjakan pada bulan Mei, dan setelah ini akan dikerjakan Bridge Fountain (jembatan air mancur) di Banjir Kanal Barat, targetnya selesai bulan November", jelas Wali Kota Semarang yang juga akrab disapa Hendi itu.
Secara detail Hendi menerangkan, terkhusus pada pengerjaan air mancur menari di Taman Indonesia Kaya saat ini sudah mencapai 25%.
"Untuk pengerjaannya, dengan anggaran sekitar 3,8 miliar memang lebih banyak yang sifatnya mekanikal dan elektrikal, sehingga kalau fisiknya hari ini sudah hampir rampung, dan untuk besok sudah bisa mulai memasang alat-alat untuk air mancurnya", tutur Hendi.
Sedangkan untuk pengerjaan jembatan air mancur di Banjir Kanal Barat, dirinya menjelaskan bahwa pada saat ini sedang dalam persiapan lelang. "Kalau untuk DED (Detail Engineering Design) sudah selesai, saat ini sedang dalam proses lelang, dan pengerjaan memakan waktu sekitar 6 bulan", jelasnya.
Pria yang juga merupakan politisi PDI Perjuangan tersebut menargetkan akan ada peningkatan wisatawan ke Kota Semarang yang cukup siginifikan setelah dua proyek air mancur tersebut selesai dikerjakan.
"Pada tahun 2011 hanya ada 2,1 juta wisatawan per tahun yang datang ke Kota Semarang, kemudian dengan berbagai upaya, pada tahun 2017 bisa meningkat sampai 5,8 juta wisatawan per tahun", ungkap Hendi.
"Sehingga dengan pengerjaan dua objek wisata baru di tahun 2018 ini, saya rasa pada 2019 nanti jumlah wisatawan yang datang ke Kota Semarang setiap tahunnya bisa didorong sampai ke lebih dari 7 juta kunjungan", optimisnya.(*)