Riyatin Tinggalkan Bayinya di RS 4 Hari Usai Melahirkan karena Tak Mampu Bayar Rp 5 Juta
Riyatin meninggalkan bayinya setelah melahirkan di Rumah Sakit Surabaya Medical Service pada Rabu (18/4/2018) lalu.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Ibu mana yang tak bahagia melihat kelahiran buah hatinya.
Sayangnya, tak demikian halnya dengan Riyatin.
Riyatin meninggalkan bayinya setelah melahirkan di Rumah Sakit Surabaya Medical Service pada Rabu (18/4/2018) lalu.
Niatan Riyatin untuk meninggalkan sang anak datang secara tiba-tiba.
Niat itu muncul empat hari setelah ia melahirkan.
Sang buah hati yang baru lahir ditinggalkan begitu saja di ruang anak RS SMS Jalan Kapuas, Surabaya.
Usut punya usut, ternyata Riyatin meninggalkan bayinya karena urusan biaya.
Biaya persalinan menjadi beban pikiran Riyatin hingga dengan berat hati ia meninggalkan anak ketiganya itu.
Perempuan yang tinggal kos di Jalan Kedung Klinter, Surabaya itu mengaku tak memiliki uang untuk membayar sisa biaya persalinan.
Baca: Kesaksian Sugeng Lihat 5 Temannya Tewas Akibat Konsumsi Miras Dioplos dengan Obat Batuk
"Saya nggak mampu. Saya cari pinjaman tapi nggak dapat," ujar Riyatin sembari terisak saat bersama Kapolsek Tegalsari Kompol David Tryo Prasojo di Polsek Tegalsari, Senin (30/4/2018).
Riyatin mengaku telah membayar uang persalinan sebesar Rp 1 juta, namun biaya tersebut masih belum terbayar Rp 5 juta.
Hingga kemudian, ia diam-diam kabur keluar dari rumah sakit.
Tapi ternyata sebagai seorang ibu, Riyatin tak benar-benar tega melupakan anaknya begitu saja.
Ia dan suaminya, Kusnarianto, kerap menanyakan kabar sang anak ke orang-orang di sekitar rumah sakit.
"Mereka memiliki ketakutan, kekhawatiran karena belum membiayai persalinan anaknya," ujar Kompol David Tryo Prasojo.
Baca: Setya Novanto Ikhlas Tak Akan Banding, KPK Segera Mengeksekusinya
"Seharusnya bisa dikomunikasikan dengan pemerintah, namun mereka tidak punya akses untuk itu," lanjutnya.
Masih Jadi Saksi
Kompol David Tryo Prasojo, Kapolsek Tegalsari mengatakan saat ini orang tua dari bayi malang itu masih ditetapkan sebagai saksi.
Pasalnya, mereka dirasa tak berniat atau secara sengaja menelantarkan anaknya.
"Statusnya saksi karena setelah kita lakukan penyidikan dan pendalaman belum menemukan niat kesengajaan dari mereka menelantarkan bayinya," tuturnya.
Riyatin mengaku berat hati meninggalkan bayinya, namun biaya persalinan yang tak mampu ia tanggung mendorong perbuatannya.
Ia ketakutan tak bisa membiayai persalinan anak ketiganya itu, sedangkan meminjam sejumlah uang juga belum bisa ia dapatkan.
"Jadi niatan untuk meninggalkan tidak ada, terbukti dari upaya mereka yang mencari biaya untuk bayinya," jelasnya.
Polsek Tegalsari telah menjalani perjanjian dengan dokter, perawatan bayi itu sepenuhnya dalam lindungan mereka.
Baca: Siti Mariyam Menangis Divonis 6 Tahun Penjara Setelah Kepergok Antar Sabu ke Lapas Kerobokan
Kondisi bayi saat ini dikatakan David dalam keadaan stabil, bayi perempuan yang diberi nama Bilqis oleh orang tuanya itu sehat.
"Stabil. Kemarin setelah tindakan terjadi kebiruan bayi dan dilakukan penyinaran dan membaik. Ibu sudah kami pertemukan dan menyusui anaknya," kata David.
Orang tua Bilqis juga kini mendapat pendampingan dari konsultan ibu dan anak hingga masa recovery.
"Yang pasti kita lakukan pendalaman lebih lanjut dan memberi rekomendasi apakah sang bayi bisa kembali ke orang tuanya," ungkapnya.
"Sampai saat ini kami tidak menemukan niat yang bersangkutan dengan sengaja (ingin meninggalkan bayi). Sebenarnya tidak ada motif. Tapi mereka khawatir dan mencari biaya," ujarnya.