Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hasil Layani Hidung Belang Dimanfaatkan untuk Menghidupi Kekasihnya

Tak setiap malam Indi mendapat tamu, kadang meski telah dandan, tak ada sepeserpun rupiah yang masuk ke kantong

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Hasil Layani Hidung Belang Dimanfaatkan untuk Menghidupi Kekasihnya
jornaldebrasilia.com.br
Prostitusi (ilustrasi) 

Entah kenapa kelompok yang beranggotakan 20 orang ini menamakan diri Amitater, padahal rata-rata dari mereka putus sekolah.

Sehari-harinya, anak-anak ini hanya tidur di emperan toko di kawasan Pasar 45.

Mereka pergi ke Jarod jika ingin buang air dan mandi.

Jika waktu telah siang, mereka mulai berkumpul di Tugu Lilin hingga tengah malam. Setiap hari dengan rutinitas yang sama.

Akhir Februari 2018, tribunmanado.co.id, bertemu dengan Titin, seorang anggota kelompok ini di Tugu Lilin.

Ia tampak pucat, tak sanggup berjalan cepat. Sambil menahan sakit, ia berjalan memegang pinggangnya.

Titin (27) rupanya baru keluar rumah sakit, karena keguguran.

Berita Rekomendasi

Baru keluar siang itu. Saat itu kelompok ini menjalankan kartu sumbangan untuk membayar biaya rumah sakit.

Titin tak punya kartu tanda penduduk (KTP), apalagi BPJS Kesehatan.

Ia dan pacarnya, yang juga anggota kelompok tak punya uang untuk bayar rumah sakit di RSUP Kandou Malalayang.

Titin dan pacarnya belum menikah, tapi terlanjur hamil, namun pada akhirnya keguguran.

Titin memperlihatkan tagihan rumah sakit sebesar Rp 515 ribu.

Atas dasar satu rasa, satu hati, anggota kelompok ini menjalankan kartu sumbangan demi memenuhi tagihan rumah sakit.

Namun Titin tak bisa menjelaskan kenapa ia sudah keluar rumah sakit, sementara tagihan belum bayar.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Manado
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas