Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jadi Tuan Rumah Diskusi Walikota 8 Negara Asia Pacific, Risma: Ini Bukan Ajang Pamer Prestasi

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini mengaku bersyukur bisa jadi tuan rumah Growing Up Urban UNICEF.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Jadi Tuan Rumah Diskusi Walikota 8 Negara Asia Pacific, Risma: Ini Bukan Ajang Pamer Prestasi
surya/pipit maulidiya
Dari kiri: Wali Kota Surakarta F.X Hadi Rudyatmo, Wali Kota Surabaya Tri Rismahari, dan Karin Hulshof, Direktur Regional UNICEF Asia Timur dan Pasifik jumpa pers usai pembukaan acara, di JW Marriot Hotel, Surabaya. 

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini mengaku bersyukur bisa jadi tuan rumah Growing Up Urban UNICEF.

Sebuah acara diskusi tentang cara menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman untuk anak, dengan peserta wali kota dari 8 Negara Asia Pacific.

Risma didampingi Petahana F.X Hadi Rudyatmo, Wali Kota Surakarta, dan Karin Hulshof, Direktur Regional UNICEF Asia Timur dan Pasifik melakukan jumpa pers usai pembukaan acara, di JW Marriot Hotel, Surabaya.

"Ini bukan ajang pamer prestasi wali kota, dan saya tidak memikirkan penghargaan yang akan diberikan oleh siapapun termasuk Unicef."

"Tapi lebih kepada bagaimana bisa mewujudkan kota ramah anak, karena masa depan bangsa tergantung pada anak-anak kita," kata Risma, Senin  (7/5/2018).

Pernyataan Risma ini didukung Rudy, Wali Kota Surakarta yang ikut hadir karena masuk daftar menjadi salah satu kota di Indonesia yang juga cukup konsen memperhatikan kehidupan anak.

"Jadi kami di sini memang untuk mencari solusi untuk bisa mewujudkan kota ramah anak di samping apa yang sudah kami lakukan sebelumnya," tambahnya.

Berita Rekomendasi

Wali Kota Risma melanjutkan kebanyakan pemerintah kota membicarakan pembangunan infrastruktur, untuk kemauan kotanya.

Namun ada hal lain yang perlu diperhatikan yaitu masa depan suatu bangsa ini akan dilanjutkan oleh anak-anak.

Sehingga bukan hanya sekolah dan pendidikan namun juga suasana perkotaan yang mendukung.

"Tadi di dalam diskusi juga disinggung, bahwa kebutuhan anak-anak ini tidak hanya infrastruktur tapi love atau cinta. Anak-anak butuh perhatian lebih, yang perlu diperhatikan itu."

"Karena beberapa kasus anak bermasalah karena kurang perhatian dari keluarga dan lingkungan," terangnya.

Ibarat informasi sudah terbuka luas di depan mata, tapi anak-anak tetaplah anak-anak, belum bisa menganalisa, sehingga diperlukan kehadiran orangtua yang membimbing lanjut Risma.

Saya bermimpi di sby free wifi, jauh lebih aman dan nyaman tinggal di kota Surabaya.

Membuat kota Surabaya menjadi kota ramah anak tentu bukan hal yang mudah dan bisa terwujud instan.

Halaman
12
Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas