Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengetahuan Tata Kelola dan Tata Laksana Peternakan yang Baik Minim

Tiap tantangan ini bisa tertangani dengan cepat bila setiap pemangku kepentingan di Indonesia mampu bersinergi dengan baik

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Pengetahuan Tata Kelola dan Tata Laksana Peternakan yang Baik Minim
Istimewa
Ternak sapi di Salatiga 

TRIBUNNEWS.COM,, SALATIGA - PT Frisian Flag Indonesia (FFI) kembali membuktikan komitmennya untuk memberdayakan peternak sapi perah di Indonesia dengan menyelenggarakan kegiatan Ngariung Cerdas Bareng Peternak Salatiga.

Acara diskusi antara peternak sapi perah, ahli peternakan dari koperasi daerah setempat serta ahli persusuan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan peternak sapi perah lokal atas tata kelola dan tata laksana peternakan yang baik (Good Dairy Farming Practice – GDFP).

Acara ini juga menjadi bentuk refleksi dukungan FFI dalam mendorong seluruh pemangku kepentingan di industri persusuan Indonesia untuk bersinergi membangun industri.

Kementerian Pertanian telah mengeluarkan Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia No.26/Permentan/PK.450/7/2017 tentang Penyediaan dan Peredaran Susu yang menggarisbawahi upaya pemenuhan kebutuhan susu nasional, diantaranya melalui sinergi para seluruh pemangku kepentingan di industri persusuan.

Pelaksanaan sinergi yang kuat diharapkan dapat mengatasi berbagai tantangan yang masih harus dihadapi peternakan sapi perah lokal untuk bertumbuh.

Corporate Affairs Director FFI Andrew F. Saputro mengatakan, sebagai pelaku di industri persusuan dan bagian dari keluarga koperasi, sudah menjadi komitmen kami sejak lama dalam membantu para peternak sapi perah lokal untuk berkembang, mengingat FFI adalah bagian dari FrieslandCampina yang juga berbasis koperasi.

Baca: Peternak Sapi Harus Berdikari Melalui Koperasi

Berita Rekomendasi

"Kami melihat bahwa tantangan terbesar yang dihadapi industri peternakan sapi perah di Indonesia adalah minimnya pengetahuan para peternak mengenai GDFP sehingga mereka masih menjalankan pola peternakan tradisional yang tidak mampu menghasilkan hasil susu dengan produktivitas dan kualitas tinggi," katanya.

Karena itulah, kata dia melalui payung Dairy Development Program, kami melaksanakan kegiatan Ngariung Cerdas Bareng Peternak Salatiga sebagai salah satu kontribusi kami sebagai pelaku industri untuk industri persusuan di Indonesia.

Dalam acara Ngariung Cerdas Bareng Peternak Salatiga, FFI tidak hanya menghadirkan ahli peternakan dan dokter hewan dari Koperasi Unit Desa (KUD) Wahyu Agung, Salatiga, namun juga menghadirkan Dosen Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Institut Peternakan Bogor, Dr. Epi Taufik, S.Pt, MVPH, M.Si, PhD sebagai pembicara tamu.

Saat ditemui dalam acara tersebut, Epi mengatakan, masih banyak tantangan yang harus dihadapi para peternak sapi perah Indonesia.

Namun tiap tantangan ini bisa tertangani dengan cepat bila setiap pemangku kepentingan di Indonesia mampu bersinergi dengan baik.

Baca: Ketika Ganjar Pun Takjub dengan Pemandangan di Pintu Tol Salatiga, Ini yang Ia Lakukan

"Kami sebagai bagian dari akademisi pun bersedia membantu untuk melakukan pelatihan dan pendampingan untuk para peternak demi perbaikan manajemen pemeliharaan dan kesehatan hewan, tentunya bisa melalui kerja sama baik dengan pelaku usaha seperti yang dilakukan FFI saat ini, dengan pemerintah, maupun dengan pihak koperasi peternakan daerah,” katanya.

 Epi menyatakan, sinergi yang kuat memang dibutuhkan bagi setiap pihak yang terlibat dalam industri persusuan ini.

Peranan yang tidak kalah pentingnya juga diharapkan dari pihak koperasi peternakan yang selama ini menjadi pihak perangkul para peternak, yang menampung serta mengevaluasi susu hasil ternak secara adil dan berimbang.

"Sudah selayaknya koperasi menjadi wadah utama untuk pemberdayaan para peternak, tentunya dengan bantuan dan dukungan dari pihak lainnya, khususnya pelaku usaha," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas