Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Juru Kunci Nyekar ke Makam Mbah Maridjan Bersamaan dengan Letusan Freatik Merapi

Tak seperti hari-hari biasa, Mbah Asih, sapaan akrab Anom Surakso, bersama keluarganya kemarin nyekar berbarengan dengan letusan freatik Merapi.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Juru Kunci Nyekar ke Makam Mbah Maridjan Bersamaan dengan Letusan Freatik Merapi
ediginting.com
Rumah Mbah Marijan 

TRIBUNNEWS.COM - Menjelang bulan Ramadan, masyarakat Jawa mengenal tradisi Ruwahan, yakni ziarah ke makam keluarga untuk mendokannya.

Itu pula yang dilakukan juru kunci Gunung Merapi, Masbekel Anom Surakso Sihono, nyekar ke makam ayahnya, Mbah Maridjan, kemarin pagi.

Tak seperti hari-hari biasa, Mbah Asih, sapaan akrab Anom Surakso, bersama keluarganya kemarin nyekar berbarengan dengan letusan freatik Merapi.

Di tengah bersih-bersih makam, dia berupaya menenangkan warga lain yang juga sedang berziarah.

"Sedang nyekar tadi (kemarin). Terus, ya, ada gemuruh. Kalau getaran-getaran saya kurang memperhatikan, terus ikut turun, tetapi enggak jauh," kata Mbah Asih kepada Tribun Jogja.

Dia menuturkan, warga sempat merasakan kepanikan saat letusan terjadi.

Baca: Anggota Intel Tak Tertolong Disabet Pisau Beracun, Pelakunya Sempat Mengaku Mahasiswa

Mereka lantas berhamburan, berlari mencari tempat perlindungan yang aman.

BERITA TERKAIT

Mbah Asih adalah orang terakhir yang turun dari kompleks makam.

"Saya orang terakhir yang turun. Ya, sebisa-bisa saya memohon dan berdoa pada Allah supaya diberikan keselamatan. Ternyata terus reda, ya, kami kembali lagi. La, wong tadi (kemarin) lagi bersih-bersih," tuturnya.

Putra ketiga dari Mbah Maridjan tersebut mengatakan sebenarnya ada tanda-tanda alam.

Namun ia tidak terlalu menghiraukan. Ia mengira, tanda tersebut hanya karena pergantian musim.

"Ya, dilihat dari asapnya, agak keruh. Suhunya agak naik, agak panas. Suhu naik sudah empat hari, saya enggak berpikir sampai situ. Karena, kan sekarang ya mulai musim panas," kata Mbah Asih.

Pendaki merapi masih camping saat terjadi erupsi
Pendaki merapi masih camping saat terjadi erupsi (Tribun-video.com)

Ia melanjutkan, biasanya Gunung Merapi hanya meletus sekali.

Sehingga kemungkinan untuk terjadi susulan kecil. Namun, ia tak bisa memastikan hal tersebut.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas