Selalu Berprestasi, Gubernur Olly Kembali Raih Rekor MURI
Kini Olly meraih penghargaan MURI kategori kepesertaan perlindungan pekerja lintas agama BPJS Ketenagakerjaan.
Editor: Content Writer
Lagi-lagi Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, SE mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). Setelah mencetak rekor sebagai kepala daerah pertama yang mengajar melalui siaran langsung kepada siswa pada Rabu (2/5/2018) lalu, kini Olly meraih penghargaan MURI kategori kepesertaan perlindungan pekerja lintas agama BPJS Ketenagakerjaan.
Untuk diketahui, pemberian perlindungan bagi 35.000 pekerja lintas agama Kristen Protestan, Katolik, Islam, Hindu, Budha dan Konghucu yang ada di Sulut merupakan yang pertama kali di Indonesia bahkan di dunia.
Piagam rekor MURI tersebut diserahkan langsung oleh Direktur Eksekutif MURI, Osmar Semesta Susilo kepada Olly di Manado, Jumat (11/5/2018) siang.
Gubernur Olly mengapresiasi penghargaan tersebut. Dirinya menegaskan pemerintah harus hadir untuk mendukung program perlindungan yang mengedepankan jaminan sosial masyarakat.
"Saya bersyukur karena kerjasama Pemprov Sulut dengan BPJS sehingga bisa terlaksana kegiatan ini. Pemerintah harus ada di tengah-tengah masyarakat dan ini merupakan kemajuan bagi tokoh agama dalam rangka mengikuti program pemerintah dalam hal asuransi," katanya.
Menurut Olly, pemberian perlindungan kepada para pekerja lintas agama adalah langkah tepat. Pasalnya, para pekerja lintas agama dan tokoh agama merupakan salah satu komponen penting bagi keberlanjutan dan kesuksesan pelaksanaan program pembangunan daerah dan bangsa.
"Tokoh agama dan para pekerja lintas agama harus diberikan jaminan perlindungan dalam menjalankan fungsi dan tanggungjawabnya, ditengah berbagai tantangan dan resiko yang dihadapi, sehingga akan semakin meningkatkan kesejahteraan dan mengakselerasi kinerja yang diemban," ujarnya.
Olly meyakini, lewat berbagai terobosan yang dilakukan saat ini akan memberikan dampak positif bagi peran dan kontribusi seluruh tokoh agama dan pekerja lintas agama dalam percepatan pembangunan masyarakat, daerah dan bangsa yang semakin maju, unggul dan hebat kedepan.
Lebih jauh, Gubernur Olly mengajak BPJS Ketenagakerjaan dapat berinvestasi di Sulut dengan sebagian dana pengelolaan yang dimilikinya. Diketahui BPJS Ketenagakerjaan saat ini memiliki dana pengelolaan senilai ratusan triliun dari premi seluruh peserta BPJS Ketenagakerjaan di Indonesia.
Olly menyatakan banyak sektor yang bisa diinvestasikan di Sulut, antara lain infrastruktur maupun pembangunan hotel.
"Investasi banyak, misal ada infrastruktur, pembangunan hotel, sarana dan prasarana lainnya. Dan kalau BPJS Ketenagakerjaan ini bisa investasi di bank Sulut berarti pengusaha bisa manfaatkan ini," ucap Olly.
Sebelumnya, Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto menyatakan, pemberian perlindungan kepada 35 ribu Pekerja Sosial Lintas Agama ini sejalan dengan Sulawesi Utara sebagai provinsi dengan toleransi tertingi di Indonesia.
“Sulawesi Utara merupakan Provinsi dengan tingkat toleransi antar-pemeluk agama tertinggi, sangat tepat kiranya para pekerja mulia ini mendapatkan perlindungan dalam mengemban misi kemanusiaan dari BPJS Ketenagakerjaan," tandasnya.
Agus juga menyebutkan karena perhatian Gubernur Olly sehingga pemberian perlindungan BPJS Ketenagakerjaan terhadap para pekerja sosial keagamaan di Sulut berjalan optimal.
"Ini atas persetujuan bapak Gubernur Sulawesi Utara. Tentu ini upaya baik dalam rangka membangun kohesi sosial kita dan perkokoh persatuan kita," ungkapnya.
Pada kesempatan itu, Agus juga menyebutkan bahwa BPJS Ketenagakerjaan saat ini memiliki dana pengelolaan premi senilai ratusan triliun yang dapat diinvestasikan dalam mendorong dan membangun perekonomian nasional.
"Kami dalam mengelola BPJS Ketenagakerjaan ada dua tugas mengelolanya yaitu mengelola dana kepesertaan serta mengelola dananya agar bisa mendorong perekonomian nasional. Makanya kita siap bersinergi dengan Pemprov Sulut misalnya dengan membangun taman kota di Manado supaya masyarakat Sulut ini lebih memahami pentingnya jaminan sosial ketenagakerjaan," ujarnya.
Kegiatan itu turut dihadiri perwakilan Forkopimda, Wakil Gubernur Drs. Steven O.E. Kandouw, Wakil Ketua TP-PKK Sulut dr. Kartika Devi Kandouw Tanos, MARS, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Sulut Asri Basir dan para pejabat Pemprov Sulut. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.