Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Keluarga Pelaku Bom 3 Gereja di Surabaya Dikenal Baik, Tapi Tertutup Pada Tetangga

Keluarga Dita Supriyanto, pelaku bom bunuh diri 3 gereja di Surabaya dikenal tertutup oleh para tetangga.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Keluarga Pelaku Bom 3 Gereja di Surabaya Dikenal Baik, Tapi Tertutup Pada Tetangga
ist/sumber kepolisian
Foto keluarga terduga pelaku serangan bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya 

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Keluarga Dita Supriyanto, pelaku bom bunuh diri 3 gereja di Surabaya dikenal tertutup oleh para tetangga.

Tinggal di Perumahan Wisma Indah Jalan Wonorejo Asri XI Blok K Nomor 22, keluarga tersebut jarang bersosialisasi dua tahun terakhir.

Padahal, tiga tahun yang lalu Dita pernah menjadi ketua sub RT 2/RW 3  Kelurahan Wonorejo, Kecamatan Rungkut.

Ketua Sub RT adalah jabatan di bawah kepala RT. Sub RT hanya membawahi satu blok saja.

Jabatan Dita diganti oleh Adi, warga yang rumahnya hanya berjarak tujuh bangunan dari rumah Dita.

Adi tinggal di lingkungan tersebut sejak 2010. Sebelum itu, Dita dan keluarganya sudah terlebih dulu tinggal di sini.

"Orangnya tertutup. Identitas dia tidak pernah ditunjukan. Bahkan kepada RT," kata Adi saat ditemui di rumahnya, Minggu (13/5/2018).

Berita Rekomendasi

Informasi soal Dita hanya diketahui cari cerita para tetangga. Adi, misalnya, tahu bahwa orang tua dari salah satu pasangan istri itu berasal dari Banyuwangi. Tapi ia tak tahu detail tentang latar belakang lain dari mereka.

Di luar itu, Adi mengenal Dita sebagai orang yang baik. Tak tampak ada perilaku radikal darinya, juga keluarganya.

Meski tak pernah bersosialisasi dengan warga sekitar dua tahun terakhir, ia menunjukkan gelagat yang baik setiap kali keluar rumah.

"Jarang ketemu. Kalau ada kumpul-kumpul RT, dia tak pernah datang," ungkapnya.

Perilaku serupa juga ditunjukkan  istri dan anak-anaknya. Menurut Adi, sejak dulu, istri dan anak-anaknya tidak pernah berkumpul dengan warga sekitar.

Mereka cenderung tertutup hidup di dalam rumah jika tak ada kegiatan keluar kampung.

"Rumah itu tidak ada tenggangganya yang pernah masuk. Dia kalau ke rumah saya, saya persilakan. Tapi dia tidak pernah (mengajak orang ke rumahnya)," tutur dia.

Halaman
12
Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas