Ada Abu Bakar, Orang di Belakang Dua Pengebom di Surabaya, Keluarga Dita dan Anton
Dalam 2 penangkapan terakhir yang dilangsungkan oleh Densus 88 ada yang sampai terjadi baku tembak.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Polisi tidak berhenti menumpas rantai jaringan pelaku teror di Surabaya.
Beberapa hari belakangan, pihak kepolisian semakin giat melaksanakan operasi basmi teroris.
Hingga saat ini sudah tercatat ada 3 buah penangkapan yang dilakukan oleh polisi.
Langsung pasca peledakan yang menyebabkan tragedi berdarah di 3 Gereja di Surabaya.
Dalam 2 penangkapan terakhir yang dilangsungkan oleh Densus 88 ada yang sampai terjadi baku tembak.
Hal tersebut sempat membuat panik para warga.
Tapi akhirnya bisa ditangani langsung dari pihak Polda Jatim dan pemerintah setempat.
Wali Kota Tri Rismaharini juga nekat mendatangi TKP penggeledahan rumah yang beralamatkan di Jalan Sikatan kawasan Manukan, Surabaya.
Risma dalam wawancaranya singkatnya di TKP mengungkap adanya jaringan yang menyatukan mereka semua.
Pihak kepolisian dan pemerintah mendapati bahwa seluruh pelaku-pelaku yang ditangkap sejauh ini rupanya saling berhubungan dan tergabung dalam satu kelompok yang sama.
Baca: Dari Sepatu, Terungkap Teroris Penyiksa Polisi di Rutan Mako Brimob
Baca: Status-status Istri Dita Sebelum Meledakkan Diri Bersama Dua Putrinya
Para pelaku bom bunuh diri di Surabaya ternyata saling mengenal satu sama lain.
Dita Supriyanto dan keluarganya, pelaku bom 3 gereja di Surabaya ternyata mengenal Anton Ferdiantono, pemilik bom di Sidoarjo.
Keduanya meledakkan bom di hari yang sama, Minggu (13/5/2018).
Lima anggota keluarga Dita tewas dalam aksi bom bunuh diri tersebut.
Mereka adalah Puji Kuswati isterinya, 2 anak perempuannya yaitu Fadilah Sari (12) dan Pamela Riskika (9), dan 2 putra Dita yang bernama Yusuf Fadil berusia (18) dan Firman Halim (16).
Sementara Anton Febrianto adalah pemilik bom yang meledak di Rusun Wonocolo, Kecamatan Taman Sidoarjo.
Dalam ledakan itu, Puspitasari, istrinya, dan anak pertamanya HAR (17) tewas.
Sedangkan anak ketiga dan keempat mereka FP (11), dan GHA (10) luka parah.
AR (15) anak kedua Anton, selamat.
Ia jugalah yang membawa dua adiknya ke rumah sakit dibantu warga usai kejadian peledakan bom di kamar rusun.
Kejadian ini kemudian mengungkap fakta baru.
Ternyata saling mengenal, polisi kini mengungkap siapakah dalang di balik aksi Dita dan Anton.
Dilansir dari Kompas.com, saat ini, polisi sedang memburu seseorang bernama Abu Bakar.
Dia adalah guru dari Dita Supriyanto, pelaku bom bunuh diri di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya di Jalan Arjuno, Minggu lalu.
Dikatakan Kapolda Jatim Irjen Machfud Arifin, selain guru Dita Supriyanto, Abu Bakar juga guru Anton Ferdiantono, pemilik bom yang meledak di Rusun Wonocolo Sidoarjo.
Lalu aktivitas mereka pun terungkap.
Irjen Machfud Arifin mengatakan, Dita dan Anton sering mengaji bersama Abu Bakar.
"Kedua orang itu sering mengaji pada Abu Bakar di Surabaya, tepatnya di wilayah Kecamatan Rungkut," kata Kapolda di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (15/5/2018).
Saat menggelar kajian agama, para murid termasuk 2 orang itu membawa keluarganya.
"Di pengajian itu juga sering diputar film-film tentang aksi bom teroris," jelas dia. (Ani Susanti)