Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bakar Uang Palsu Rp 90 Juta, BI Imbau Masyarakat Teliti

Pembakaran upal ini dalam kegiatan pemusnahan barang bukti kasus narkotika dan obat-obatan yang sudah berkekuatan hukum tetap atau inkrah

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Bakar Uang Palsu Rp 90 Juta, BI Imbau Masyarakat Teliti
ISTIMEWA
Ilustrasi uang palsu 

TRIBUNNEWS.COM,  BANDAR LAMPUNG - Kejaksaan Negeri (Kejari) Bandar Lampung membakar uang palsu (upal) senilai Rp 90 juta di halaman kantor kejari Jalan WR Supratman, Kelurahan Talang, Kecamatan Telukbetung Selatan, Kamis (17/5/2018).

Kajari Bandar Lampung Hentoro Cahyono mengatakan, selain upal, pihaknya turut membakar sabu-sabu seberat 125 gram, 2 kg ganja, dan 10 gram ineks serta berbagai macam obat-obatan dan kosmetik tanpa izin edar.

 Hentoro mengatakan, meski saat ini ada penemuan upal sebanyak Rp 90 juta, namun kasus yang mendominasi di Kejari Bandar Lampung masih terkait narkotika.

Kemudian tertinggi kedua kasus pencurian dengan kekerasan, ketiga perjudian, keempat kekerasan terhadap wanita dan anak.

"Baru akhir-akhir ini ada penemuan uang palsu meski tidak mendominasi," terangnya.

Baca: Bacakan Pledoi, Andika Surachman Sebut Kemenag Maupun Kejaksaan yang Menipu Mereka

Kepala Bank Indonesia Kantor Perwakilan Provinsi Lampung Budiharto Setyawan mengimbau masyarakat untuk lebih waspada jika bertransaksi terutama pada malam hari di bulan Ramadan dan Lebaran.

Budiharto mengatakan, Lampung masuk kategori kuning (waspada) karena menempati posisi kedua peredaran uang palsu di Sumatera setelah Sumatera Utara.

Berita Rekomendasi

Masyarakat juga diminta jangan mau menerima penukaran uang pecahan besar dengan uang kecil atau diminta bantuan membeli ini dan itu dari orang tidak dikenal.

"Untuk mengantisipasi peredaran uang palsu, masyarakat bisa menggunakan teknik 3D (diraba, dilihat, diterawang)," ujarnya.

Menurut Budiharto, rupiah asli terasa kasar di beberapa bagian karena digunakan teknik cetak intaglio dan berbeda dengan hasil fotokopi atau offset yang hasilnya licin.

Lihat juga untuk memastikan ciri-ciri pecahan uang (warna, nilai nominal, gambar pahlawan, benang pengaman dan lain sebagainya).

"Sedangkan teknik diterawang untuk memastikan ada tanda air (cetakan transparan gambar pahlawan) dan perubahan bentuk lambang BI yang dicetak dengan teknik rectoverso," jelasnya.(hanif/ana)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas