Ditolak Warga, Jenazah Terduga Teroris di Rusun Wonocolo Sidoarjo Akhirnya Dikubur di Sini
Ayah, ibu dan seorang anaknya yang tewas dalam ledakan bom di Rusun Wonocolo, Taman, Sidoarjo, beberapa waktu lalu sudah dimakamkan, Jumat (18/5/2018
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, SIDOARJO - Ayah, ibu dan seorang anaknya yang tewas dalam ledakan bom di Rusun Wonocolo, Taman, Sidoarjo, beberapa waktu lalu sudah dimakamkan, Jumat (18/5/2018).
Mereka adalah Anton Ferdiantono, Sari Puspitarini, dan seorang anaknya Hilya Auliya R. Ketiganya tewas dalam ledakan bom di kamar rusun yang mereka huni.
Menurut Kapolri Jendral Tito Karnavian, Anton bukan korban tapi terduga pelaku teror yang terkait dengan aksi peledakan tiga gereja di Surabaya.
Tempat pemakaman tiga orang ini biasa dipakai oleh Dinas Sosial Sidoarjo memakamkan orang tewas tak dikenal atau orang tewas yang tidak diketahui keluarga dan asal-usulnya.
"Sejak dulu memang makam ini biasa untuk memakamkan mister x, orang tak diketahui identitasnya, atau orang yang tidak diterima keluarga," kata Wiyono, Kepala Bidang Layanan dan Rehabilitasi Dinas Sosial di sela proses pemakaman.
Makam kecil ini berada persis di sebelah makam umum Kelurahan Pucang, Kecamatan Kota, Sidoarjo. Lokasinya di antara Makam Umum dan Kantor Dinas Kesehatan Sidoarjo.
Dijelaskan, petugas dinsos tiba di lokasi setelah berkordinasi dengan pihak kepolisian bahwa ada jenazah terduga teroris yang hendak dimakamkan di tempat ini.
Persis sekitar pukul 15.30 WIB tiga jenazah itu tiba. Tak lama berselang, ketiganya langsung dimakamkan karena sejak siang liang lahat sudah digalali terlebih dulu.
Makam Anton terlihat lebih menjauh, sedangkan istri dan anaknya dimakamkan berjejeran di tempat pemakaman tersebut.
Selama proses pemakaman hingga selesai, terlihat sejumlah petugas kepolisian dari Polsek Buduran maupun Polresta Sidoarjo melakukan penjagaan di area makam.