Warga Sejumlah Desa di Kecamatan Matangkuli Sahur Pertama di Tengah Kepungan Banjir
Banjir yang merendam sejumlah desa di Kecamatan Matangkuli, Aceh Utara, menyebabkan warga desa itu tak bisa melaksanakan salat Tarawih di meunasah.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, ACEH UTARA - Banjir yang merendam sejumlah desa di Kecamatan Matangkuli, Aceh Utara, menyebabkan warga desa itu tak bisa melaksanakan salat tarawih di meunasah.
Ruas jalan menuju meunasah seperti Desa Alue Tho terendam banjir setinggi paha orang dewasa.
Banjir di kawasan itu mulai merendam sejumlah desa persis setelah warga di kawasan itu makan sahur pertama pada puasa Ramadan tahun ini.
Sedangkan sebagian warga di Desa Blang, Meunasah Tanjong Masjid, dan Serbajaman mulai terendam banjir sebelum sahur, sehingga warga kesulitan untuk memasak sahur.
Baca: Penembak 3 Teroris Dapat Pin Emas, Empat Polisi Lainnya Naik Pangkat
Sebab, bagian dapur mereka sudah terendam banjir, kecuali warga yang tinggal di rumah panggung.
"Saya bangun sahur sekitar pukul 04.00 WIB, saat itu air sudah berada di depan rumah," katanya.
Sedangkan rumah tetangga sebagiannya sudah terendam banjir, sehingga mereka kesulitan memasak untuk persiapan sahur.
"Kemungkinan kalaupun sempat memasak, harus memindahkan kompor ke tempat yang tinggi, karena dapur terendam. Air mulai meluap sekitar pukul 03.00 WIB," katanya.
Baca: Wanita Jepang Tuntut 10,56 Juta Yen karena Merasa Dipenjara 77 Hari di RS saat Usia 14 Tahun
Camat Matangkuli menyebutkan, jalan menuju Keude Matangkuli kemarin sore mulai terendam banjir juga, misalnya di depan puskesmas.
Namun, puskesmas tak sampai terendam karena posisinya lebih tinggi.
"Tadi sore saya hubungi Keuchik Tumpok Barat. Dia mengaku air masih di atas lutut," ujarnya. (jaf)