Kesaksian Yesaya, Satpam Gereja yang Mengejar Mobil Pelaku Bom Bunuh Diri hingga Meledak
Pelaku adalah seorang ibu bersama dua anaknya yang masih kecil. Ketiganya tewas dalam ledakan bom bunuh diri ini.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Tangan kanan Yesaya Bayang masih terus dalam balutan kain khusus.
Sementara kakinya hancur karena tekena serpihan bahan peledak bom yang meledak di Gereja GKI Jl Diponegoro Surabaya, Minggu (13/5/2018).
Saat ini, Yeyasa tengah dirawat di Ruang Perawatan Bedah G1 RSAL Surabaya.
Satpam gereja ini kaki dan tangannya hancur setelah mengejar pelaku yang membawa bom.
Pelaku adalah seorang ibu bersama dua anaknya yang masih kecil. Ketiganya tewas dalam ledakan bom bunuh diri ini.
Baca: Siapa Pengendara Mobil Mewah Alphard yang Sering ke Rumah Pelaku Bom Bunuh Diri di Surabaya
Namun Yesaya yang ada persis di belakang mengejar pelaku menjadi korban.
Yesaya pada hari Minggu (13/5/2018) pagi mengejar perempuan bawa anak yang tiba-tiba masuk gereja. Perempuan dan dua anaknya pakai cadar.
"Saya mengejar mereka hingga tempat parkir. Tapi tiba-tiba meledak," ucap Yesaya yang tinggal di Banyuurip.
Dia tak menduga kalau yang dikejar membawa bom.
Sampai akhirnya ledakan itu persis mengenai dirinya.
Begitu meledak, Yesaya ikut terpental.
Baca: Ditolak Warga Saat Hendak Dimakamkan, Jenazah 10 Pelaku Bom Bunuh Diri Masih Berada di RS
Kemudian dia merangkak dengan kami dan tangan hancur.
Bahkan muka satpam ini ini juga hancur.
"Saya sudah ditolong dan dilarikan ke rumah sakit," kata Yeyasa.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.