Duh, Dosen Muda itu Jadi Korban Truk Maut di Bumiyu, Padahal Sebulan Lagi Menikah
Kepergian korban tewas dalam kecelakaan maut di Bumiayu, Brebes, menyisakan duka mendalam bagi orang- orang terdekatnya.
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Mamdukh Adi Priyanto
TRIBUNNEWS.COM,BREBES- Kepergian korban tewas dalam kecelakaan maut di Bumiayu, Brebes, menyisakan duka mendalam bagi orang- orang terdekatnya.
Tak terkecuali bagi rekan- rekan almarhum Hanif Amrullah (27). Dosen muda yang mengajar di Universitas Peradaban Bumiayu itu merupakan satu dari 12 korban meninggal saat truk pengangkut gula pasir menabrak pengendara lain dan bangunan rumah.
Kesedihan pun diungkapkan seorang mahasiswi almarhum di akun Facebook.
"Bapak kami masih tidak percaya, kemarin hari Sabtu senyuman terakhir, bercandaan teakhir untuk kami," tulis akun tersebut.
Ia juga meminta doa kepada teman- temannya agar almarhum menindal dalam kondisi khusnul khotimah.
"Teman- teman minta doanya untuk beliau almarhum Hanif Amrullah MPd. Sosok dosen yang baik dan sangat luar biasa," lanjutnya.
Ternyata, Universitas Peradaban kehilangan sosok dosen juga satu mahasiswinya.
Akun Facebook Rori Elbandawi membagikan selain dosen Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Peradaban yang menjadi korban, satu mahasiswi jurusan Farmasi atas nama Amaliyah Dwi Cahyani juga menjadi korban.
"Keduanya menjadi korban saat perjalanan pulang dari kampus," tulisnya.
Sang dosen muda itu bertempat tinggal di Dukuh Talok Tengah RT 005 RW 005 Desa Dukuhturi, Kecamatan Bumiayu, Brebes.
Tetangga korban, Yati Nur Afiah (26) menyebut Hanif akan melangsungkan pernikahan dengan gadis pujaannya pada 20 Juni 2018 mendatang.
"Jajanan untuk acara hajatan sudah siap semuanya. Baju pernikahan juga sudah diberikan ke calon istrinya," kata Yati.
Yang menyedihkan, kata dia, sebelum kejadian, korban sempat mengirimkan foto dirinya ke sang ibu.
"Dia mengirimkan foto kemudian mengatakan ingin memakai baju koko warna putih, celana putih, dan peci putih," ucapnya.
Jenazah korban sudah dikebumikan di pemakaman umum setempat pada Minggu malam.(*)