Tanpa Sepatah Kata, 2 Perempuan Bercadar Bersimpuh Usai Pemakaman 4 Terduga Teroris di Sidoarjo
Pemakaman terhadap jenazah para terduga teroris kembali dilakukan di tempat pemakaman khusus milik Pemkab Sidoarjo di Jalan Mayjend Sungkono Sidoarjo
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, SIDOARJO - Pemakaman terhadap jenazah para terduga teroris kembali dilakukan di tempat pemakaman khusus milik Pemkab Sidoarjo di Jalan Mayjend Sungkono Sidoarjo, Senin (21/5/2018).
Kali ini, ada empat jenazah yang dikubur di tempat yang biasa dipakai untuk memakamkan orang tak dikenal atau jenazah tanpa identitas itu.
Seperti beberapa proses pemakaman sebelumnya, semua berjalan sangat singkat. Begitu ambulan pengangkut peti para jenazah tiba, beberapa petugas mengangkatnya menuju makam dan langsung dimasukkan ke dalam liang lahat yang sebelumnya telah disiapkan.
Kali ini, pertama yang turun dari ambulan dan dimakamkan adalah jenazah Hari Sudarwanto, terduga teroris asal Singosari Malang yang ditembak mati dalam penangkapan di kawasan Kwadengan, Kelurahan Lemahputro, Kecamatan Kota, Sidoarjo beberapa waktu lalu.
Peti putih berisi jenazah Hari dikubur dalam satu liang lahat yang berada di tengah area makam khusus yang terletak di antara Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kelurahan Pucang dengan Kantor Dinas Kesehatan Sidoarjo tersebut.
Tanpa doa dan ritual apapun, peti itu langsung dimasukkan ke liang lahat, kemudian diuruk menggunakan tanah.
Lantas kemudian dilanjutkan pemakaman tiga jenazah lain yang dimasukkan dalam satu liang lahat.
Ada tiga peti yang masing-masing berisi jenazah Budi Satrio, terduga teroris yang ditembak mati di Perum Puri Maharani di kawasan Sukodono, Sidoarjo.
Kemudian Ilham Fauzan, terduga teroris yang ditembak mati saat mengantarkan bahan peledak ke kawasan Urangagung, Kecamatan Kota, Sidoarjo.
Terakhir jenazah Dedi Sulistiantono terduga teroris yang tewas dalam penangkapan di Manukan Surabaya.
“Rencana awalnya ada tujuh jenazah yang bakal dimakamkan hari ini. Tapi ternyata hanya empat jenazah yang dikirim dari RS Bhayangkara Polda jatim. Mungkin yang tiga masih ada proses dengan keluarga atau karena apa, kami kurang tahu,” kata Wiyono, Kabid Rehabilitas dan Sosial Dinas Sosial Sidoarjo di area pemakaman.
Seperti sebelumnya, pemakaman para terduga teroris ini juga berjalan sangat singkat. Tanpa ada doa atau ritual apapun seperti proses pemakaman pada umumnya.
Peti dari mobil ambulan yang parkiir di pinggir jalan diangkat ke dalam area makam kemudian dimasukan ke dalam liang yang sudah digali sejak awal, lantas diuruk menggunakan tanah bekas galian.
Namun, ada pemandangan berbeda dalam proses pemakaman para terduga teroris di Jalan Mayjend Sungokono Sidoarjo kali ini.