Kapal Karam Milik Jepang Jadi Destinasi Wisata Baru di Sikka
Rencana penetapan destinasi baru itu menyusul hasil penelitian Balai Arkeologi Bali menemukan bangkai kapal itu
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Eginius Mo'a
TRIBUNNEWS.COM, MAUMERE - Satu lagi destinasi baru wisata pantai di Kabupaten Sikka. Penemuan bangkai kapal milik Jepang di Pantai Wair Terang, Kecamatan Waigete, 29 Km arah timur Kota Maumere, Pulau Flores akan ditetapkan menjadi destinasi wisata baru.
Rencana penetapan destinasi baru itu menyusul hasil penelitian Balai Arkeologi Bali menemukan bangkai kapal Jepang. Meski belum resmi menerima dokumen temuan itu, pemerintah Sikka memberi apresiasi besar kepada Balai Arkeologi Bali.
"Prinsipnya kami memberi apresiasi kepada Balai Arkeologi Bali yang menemukan bangkai kapal. Pemerintah akan mempertimbangkan semua hal yang disampaikan oleh Balai Arkeologi Bali menetapkan kawasan penemuan sebagai situs cagar budaya," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Sikka, Drs. Kensius Didimus, kepada POS-KUPANG.COM, Selasa (22/5/2018).
Kensius mengakui temuan ini sangat bersejarah bagi masyarakat Sikka. Di Propinsi NTT, kata Kensius, hanya Sikka memiliki situs cagar budaya kapal karam di laut.
"Ini menjadi obyek penyelaman baru yang bagus. Bukan hanya bangkai kapal yang ada di sana, tetapi juga ada terumbu karang yang langka," ujar Kensius.
Balai Arkeologi Bali melakukan penelitian ke Pantai Wair Terang menemukan kapal Jepang karam sejak 1943. Kapal itu diduga terkena serangan bom tentara sekutu didentifikasi tim peneliti memiliki panjang 62 meter, lebar lambung 10 meter, haluan 3,8 meter, buritan 6,7 meter dan tinggi dek 4,5 meter.
Di lokasi kapal karam ini ditemukan jenis terumbu karang yang dilindungi yakni plero gyera sinuosa, euplylia ancora dan euplylia paradivisa.