TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Subdit Hardabangta Ditreskrimum Polda Jatim terus mengembangkan kasus dugaaan penipuan yang dilakukan PT Sipoa Group.

Kasus ini ada sebanyak 1.104 konsumen menjadi korban atas pembelian apartemen yang dijual Sipoa Group di Surabaya dan Sidoarjo.

Penyidik terus mengumpulkan fakta atas kasus ini. Termasuk kronologias Grup Sipoa yang sudah melakukan promo besar-besaran kepada konsumen atas berbagai proyek apartemen.

"Mulai tahun 2014 ada sebanyak 1.104 konsumen beli apartemen. Sebanyak 619 konsum sudah bayar lunas," tegas Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera di Mapolda Jatim, Rabu (23/5/2018).

Dalam promosinya, kata Barung, Sipoa menjanjikan ke konsumen sudah ada serahterima apartemen pada Juni-Desember 2017.

Tapi kenyataannya, manajemen Sipoa tidak bisa merealisasikan janji memberikan apartemen ke konsumen pada Juni-Desember 2017. Akibatnya 1.104 konsumen resah dan protes.

"Manajemen Sipoa Grup pernah mengumpulkan konsumen pada November 2017, tapi tak ada kesepakatan. Realisasi tak ada," tandasnya.

Akhirnya, 71 konsumen yang tergabung paguyuban pembeli melapor ke Polda Jatim didampingi LBH Unair.

Atas laporan itu, Subunit Hargabangta Ditreskrimum Polda Jatim melakukan penyelidikan.

Saat polisi melakukan penyelieldikan, gejolak protes konsumen ke Sipoa Group masih terus berlangsung.

"Kami menemukan fakta lapangan, ternyata tak ada bangunan apartemen yang digarap Sipoa Group. Adanya hanya tiang pancang dan tembok di lokasi yang diakui akan di bangun apartemen," bebernya.

Barung menyatakan, bahwa penyidik Polda Jatim akan terus menyusut kasus ini hingga tuntas.

"Kasus ini ada 15 laporan polisi, jumlah tersangkanya juga bertamabah lagi. Biar dijelaskan penyidik," imbuhnya. (Surya/Fat)

Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Korban Penipuan Apartemen Sipoa Group Tembus 1.104 Konsumen, Polda Jatim Siap Usut Tuntas Kasusnya,