Kebakaran Hebat di Kompleks Pasar Segiri Samarinda saat Warga Tertidur Lelap
Kondisi bangunan rumah semi permanen yang terbuat dari kayu, ditambah dengan rapatnya bangunan, membuat api dengan cepat menjalar ke bangunan lainnya
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Christoper D
TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Kebakaran besar kembali melanda warga Samarinda di bulan ramadan.
Kali ini musibah kebakaran terjadi di salah satu kawasan padat pemukiman di komplek Pasar Segiri, Jalan dr Sutomo, Gang Tempurung, RT 28, Samarinda Ulu.
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 00.15 Wita, Minggu (27/5/2018) dini hari tadi, saat sebagian besar warga tengah tertidur.
Kondisi bangunan rumah semi permanen yang terbuat dari kayu, ditambah dengan rapatnya bangunan, membuat api dengan cepat menjalar ke bangunan lainnya.
M Akas (38), salah seorang warga sekitar menjelaskan, awal mula api berasal dari bangunan rumah dua lantai.
Baca: Anggaran BNPT Hanya Rp 500 Miliar Tapi Mampu Lakukan Deradikalisasi dan Jadi Contoh Dunia
Kendati demikian dia tidak mengetahui pasti penyebab membesarnya api.
"Dari depan api, rumah tingkat, lalu menjalar ke belakang, semua rumah di sini kayu, jadi cepat menjalar api. Saat kejadian saya sedang nonton televisi di rumah," ungkap pria yang tubuhnya dipenuhi tato itu, Minggu (27/5/2018).
Usai api membesar, Akas sempat mendengar beberapa kali ledakan yang diduga berasal dari elpiji, yang membuat api semakin membesar.
"Ada dengar ledakan, bisa jadi tabung gas, setelah itu api semakin besar. Untung pemadam cepat datang, jadi tidak menyebar luas," ungkapnya.
"Ini kejadian yang kesekian kali, sebelumnya di dekat masjid sana yang terbakar, kali ini di sini, masih di sekitar pasar," ucapnya.
Diperkirakan terdapat lebih 10 bangunan yang ludes terbakar akibat kejadian itu.
Hampir satu jam lebih petugas bersama unsur relawan, serta warga sekitar dapat menjinakkan si jago merah.
Baca: KPU Adang Eks Koruptor Maju Caleg Meski Ditentang Bawaslu, Kemendagri dan DPR
Petugas sempat dibuat kewalahan, karena minimnya akses jalan menuju titik api, ditambah dengan padatnya warga yang mendatangi lokasi kejadian.
"Akses jalan dan padatnya warga yang mendekat ke lokasi kejadian. Untuk pasokan air tidak ada masalah," tutur Kabid Operasional Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Samarinda, Makere Jenur.
"Api memang cepat menjalar, karena ini wilayah padat, bangunannya rapat dan terbuat dari kayu. Untuk jumlah bangunan yang terbakar masih dalam pendataan kami, kita fokus pemadaman terlebih dahulu," tambahnya.
Dia menjelaskan, dengan kejadian ini, telah tiga kali terjadi kebakaran besar selama bulan ramadan, diawali dengan yang terjadi di jalan Ir Juanda, lalu di Jalan dr Sutomo, dan di Pasar Segiri.
"Sebenarnya sudah ada sekitar enam kali kebakaran selama puasa, namun terdapat tiga kali yang cukup besar," terangnya.
Sementara itu, akibat kejadian itu terdapat seorang anggota relawan yang pingsan, dan dilarikan ke rumah sakit RSUD AW Syahranie.