Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Yohanes Cor Tidak akan Pulang ke Bajawa Sebelum Bertemu Putrinya yang Sempat Menghilang

Yohanes mengelus dada ketika melihat foto rambut anaknya yang diperlihatkan perwakilan Rumah Perempuan, Nyonya Merry Jemadu Roga

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Yohanes Cor Tidak akan Pulang ke Bajawa Sebelum Bertemu Putrinya yang Sempat Menghilang
POS-KUPANG.COM/Edi Hayong
Keluarga POS-KUPANG.COM/Edi Hayong 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Edi Hayong

TRIBUNNEWS.COM,  KUPANG - Ayah kandung Grasela Lala, Yohanes Cor tak pernah menyangka kalau rambut anaknya, Grasela Lala, anak ke-4 dari 6 bersaudara itu sudah dicukur pendek.

Sesuai adat di Bajawa, anak perempuan pertamanya ini berambut panjang dan baru bisa dicukur pada usia 17 tahun.

Yohanes mengelus dada ketika melihat foto rambut anaknya yang diperlihatkan perwakilan Rumah Perempuan, Nyonya Merry Jemadu Roga.

Yohanes Cor kepada POS-KUPANG.COM, Senin (28/5/2018), Grasela Lala datang ke Kupang atas permintaan keluarga Jhon Gere dan belum sekolah.

Grasela kemudian disekolahkan di PAUD Balfai hingga kini duduk di bangku kelas II SDI Balfai.

Grasela dimata Yohanes termasuk periang, suka bergaul dan cerdas.

Berita Rekomendasi

Ketika dibawa ke Kupang, jelas Yohanes, dirinya berpesan agar rambut Grasela tetap panjang karena pada usia 17 tahun baru digunting sesuai tradisi budaya di Bajawa.

Yohanes kaget ketika diinformasikan Merry Jemadu kalau rambut Grasela sudah dicukur.

Yohanes hanya mengelus dada lalu memejamkan mata menahan air mata.

"Saya datang ingin melihat kondisinya. Saya belum mau pulang ke Bajawa sebelum melihat darah daging saya. Nanti seperti apa, pokoknya saya musti lihat karena selama saya di Bajawa perasaan saya tidak tenang. Wajah Grasela melintas terus. Dia juga termasuk tipe mata terang artinya bisa melihat roh halus juga," tutur Yohanes.

Yohanes meneteskan airmata haru ketika mendengar anaknya dalam keadaan aman dibawa pendampingan rumah perempuan dan Biara Susteran RVM Matani.

Selama berada di Bajawa, wajah anaknya Grasela terbayang-bayang ketika menjelang tengah malam saat dirinya tidur.

Yohanes Cor kepada POS-KUPANG.COM, Senin (28/5/2018) mengatakan, dirinya selama ini memang tidak mengetahui secara jelas mengenai kondisi terkini anaknya.

Grasela tinggal bersama omnya, Jhon Gere yang bekerja di Korem 161/Wira Sakti sejak usia PAUD.

Sejak itu sering komunikasi tetapi tidak rutin karena lokasi tinggalnya di Bajawa sinyal handphone kadang hilang.

"Saya dapat informasi dari Pak Jhon Gere bahwa Grasela sudah mau satu minggu menghilang. Begitu dapat informasi saya langsung datang ke Kupang untuk cari anak saya. Sejak datang hari Sabtu (26/5/2018) saya tidak bisa makan, tidak mandi. Saya baru legah kemarin dan bisa mandi setelah disampaikan bahwa Grasela ada di Biara RVM Matani," katanya.

Untuk diketahui, Grasela Lala, siswa Kelas II SDI Balfai, Desa Penfui Timur, Kecamatan Kupang Tengah, yang dikabarkan hilang sepekan ditemukan kembali.

Grasela sementara mendapatkan pendampingan dari Rumah Perempuan bersama para suster Biara RVM Matani Kupang.

Sumber: Pos Kupang
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas