Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Lahan Pertanian Warga di Magelang Diselimuti Hujan Abu Merapi

Para petani mulai menyiram sayur dan buah mereka dengan air bersih untuk menghilangkan abu yang menempel.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Lahan Pertanian Warga di Magelang Diselimuti Hujan Abu Merapi
Kompas.com/Ika Fitriana
Seorang petani menyiram tanaman strawberry akibat terdampak abu vulkanik Gunung Merap, Jumat, (1/6/2018). KOMPAS.com/IKA FITRIANA 

TRIBUNNEWS.COM, MAGELANG - Letusan Gunung Merapi tidak hanya mengakibatkan abu vulkanik di permukiman warga, tetapi juga sebagian kebun atau lahan pertanian di lereng Merapi.

Para petani mulai menyiram sayur dan buah mereka dengan air bersih untuk menghilangkan abu yang menempel.

Seperti terlihat di kebun strawberry di Desa Ketep, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Jumat (1/6/2018) siang.

"Kalau tidak disiram, tanaman bisa rusak, buahnya kotor bisa cepat busuk," ujar seorang penjaga kebun stroberi, Ardiyanto.

Baca: 4 Tahun Menjalin Cinta Terlarang, Rosalia Dibunuh Pendeta Henderson karena Sudah Punya Pacar

Kebun Ardiyanto terletak sekitar 1 kilometer dari objek wisata Ketep Pass, atau sekitar 8 hingga 9 kilometer dari puncak Gunung Merapi.

Ardiyanto mengaku sudah dua kali mencuci tanaman strawberry dari abu Merapi.

"Waktu meletus pertama kali, tanggal 11 Mei 2018, abunya juga sampai sini. Kali ini kena lagi. Ini kali kedua kami mencuci tanaman karena hujan abu," ungkapnya.

BERITA REKOMENDASI

Disebutkan, di kebun ini terdapat sekitar 10.000 kantong pohon strawberry.

Kebun ini biasanya dibuka untuk wisatawan yang ingin memetik dan menikmati buah berwarna merah itu secara langsung.

Menurut Ardiyanto, kunjungan wisatawan cenderung menurun sejak Gunung Merapi mengalami peningkatan aktivitas dan BPPTKG menetapkan status waspada, terlebih bertepatan dengan bulan Ramadan.

Baca: Pendeta Henderson Pelaku Pembunuhan Rosalia Sosok Cemburuan, Ketakutan saat Diperiksa Penyidik

"Kalau hari biasa, (kunjungan wisatawan) bisa sampai 50-an orang. Tapi sejak Merapi waspada menurun, bahkan kadang tidak ada tamu sama sekali, karena bulan puasa juga," ungkapnya.

Seperti diketahui, hampir sebulan terakhir ini Gunung Merapi mengalami peningkatan aktivitas.


Letusan demi letusan dengan skala kecil atau freatik telah terdeteksi dari sejumlah Pos Pengamatan Gunung Merapi (PGM).

Sejauh ini letusan masih berdampak pada hujan abu di wilayah sekitarnya. (Kompas.com/Kontributor Magelang, Ika Fitriana)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hujan Abu Merapi Guyur Lahan Pertanian Warga di Magelang"

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas