Seorang Perempuan Polisikan Kekasihnya Gara-gara Sering Dianiaya
EDS (23) melaporkan kekasihnya, AP (36) ke Mapolsek Kuta, Badung, Bali lantaran berkali-kali dianiaya.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, MANGUPURA - EDS (23) melaporkan kekasihnya, AP (36) ke Mapolsek Kuta, Badung, Bali lantaran berkali-kali dianiaya.
Dalam kesaksiannya sebagai pelapor sekaligus korban, EDS menerangkan kasus penganiayaan itu bermula saat dia bersama AP sedang membahas akun Facebook-nya.
Oleh AP, akun Facebook milik EDS digunakan untuk merayu orang lain di sekitar kos-kosan pelapor.
Sempat ditegur, AP kemudian memukul EDS.
Kepala Unit Reserse Kriminal (Reskrim) Polsek Kuta, Inspektur Satu (Iptu) Aan Saputra mengungkapkan akibat perbuatan pelaku, mata kanan dan pipi EDS lebam.
Baca: 4 Tahun Menjalin Cinta Terlarang, Rosalia Dibunuh Pendeta Henderson karena Sudah Punya Pacar
Tidak cukup di situ. Empat hari berikutnya, yakni Rabu (30/5/2018) saat EDS terlelap, pelaku menyiram korban menggunakan air.
Ketika EDS terjaga, kekasihnya yang seorang tukang tato itu kembali memukul korban.
Wajah dan kepala korban bengkak.
Lalu, AP mencekik leher dan menendang dada kekasihnya dengan lutut hingga tergeletak di lantai.
"Saat terjatuh di lantai, terlapor menindih pelapor menggunakan lututnya sembari mencekik menggunakan tangan kanannya. Sedangkan, tangan kirinya memegang sebilah pisau dan menodongkan di leher pelapor," ungkap Iptu Aan seizin Kapolsek Kuta, Kompol I Nyoman Wirajaya, Jumat (1/6/2018).
Dari laporan tersebut, jajaran Polsek Kuta langsung mendatangi TKP dan menggali informasi dari beberapa saksi serta tetangga kos pelapor.
Terlapor berhasil diamankan di Jalan Benesari, Kuta, Badung.
Baca: Pendeta Henderson Pelaku Pembunuhan Rosalia Sosok Cemburuan, Ketakutan saat Diperiksa Penyidik
Selanjutnya, kepolisian membawa terlapor ke TKP dan berhasil mengamankan barang bukti berupa sebilah pisau yang digunakan pelaku saat menodong kekasihnya.
Pelaku kemudian digiring ke Mapolsek Kuta untuk interogasi lebih lanjut.
Selidik punya selidik, pelaku mengakui perbuatannya kepada kepolisian.
Ia mengaku emosi dan tidak bisa mengontrol diri hingga menganiaya korban berkali-kali.
"Menurut pengakuan pelaku, dia cemburu karena korban sempat chatting dengan laki-laki lain," imbuh Iptu Aan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.