Bocah di Bandung Ini Menginspirasi Dedi Mulyadi Hingga Akhirnya Dijadikan Anak Angkat
Karena mendengar anaknya tengah berada satu panggung dengan Dedi Mulyadi, Tati kemudian bergegas.
Editor: Hendra Gunawan
![Bocah di Bandung Ini Menginspirasi Dedi Mulyadi Hingga Akhirnya Dijadikan Anak Angkat](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/cawagub-dedi-mulyadi-bersama-putra-kecamatan-cangkuang-kabupaten-bandung_20180605_144404.jpg)
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha Sukarna
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG-Seorang bocah di Desa Bandasari Kecamatan Cangkuang Kabupaten Bandung dijadikan anak angkat oleh calon wakil gubernur Jabar Dedi Mulyadi. Dedi menyambangi desa itu pada Senin (4/6/2018).
Bocah tersebut bernama Putra (9), siswa SD di desa tersebut. Awalnya, anak dari seorang ibu bernama Tati (39) terlihat duduk bersama anak lain di barisan depan saat ia menghadiri undangan safari budaya oleh salah satu warga setempat. Dia menikmati lantunan lagu religi yang dibawakan kelompok seni Emka9, binaan Dedi Mulyadi.
Saat itu, Dedi meminta bocah itu naik ke atas panggung. Sempat menolak karena canggung, namun kemudian Putra menghampiri mantan Bupati Purwakarta dua periode itu ke atas panggung yang diisi oleh dai kondang, Kiai Jujun Junaedi.
Ibunda Putra sendiri awalnya tidak berada di lokasi acara. Karena mendengar anaknya tengah berada satu panggung dengan Dedi Mulyadi, Tati kemudian bergegas. Kepada Dedi Mulyadi, dia menceritakan keluh kesah hidupnya sehari-hari.
“Sudah dua kali lebaran bapaknya gak pulang. Katanya, bekerja di Purwakarta, entah di daerah mana, saya kurang tahu,” ujar Tati.
Tati bekerja sebagai asisten rumah tangga di komplek di desa itu. Apapun dia lakukan asalkan halal untuk membiayai anak kesayangannya tersebut. “Putra ini anak ketiga, kakak pertamanya sudah menikah. Kakaknya yang satu lagi baru lulus SMA. Saya sekolahkan mereka tanpa bantuan suami, hasil jerih payah sendiri. Asal halal, pasti saya kerjakan,” katanya.
Sehari-hari, Utta, panggilan Putra. Tati mengatakan, Putra termasuk anak yang rajin dan patuh terhadap orang tua. Setiap hari, dia berjalan kaki menuju sekolah, dilanjutkan mengaji pada sore harinya. Selama Ramadan dua tahun terakhir, badah puasa Putra belum pernah batal sebelum waktu berbuka.
“Alhamdulillah, anaknya mah rajin,” kata Tati.
Dedi mengaku merasa memiliki latar belakang yang sama dengan Putra. Terlahir dari keluarga biasa-biasa saja tetapi selalu berusaha melakukan yang terbaik di sekolah dan tempat mengaji. Karena itu, Dedi berpesan agar Putra selalu berbakti kepada orang tua. Dia diminta tidak bermain gadget dan fokus belajar serta membantu pekerjaan ibunya di rumah.
“Jalan prihatin hari ini, bisa berbuah kemuliaan di kemudian hari. Putra jangan main handphone, bantu orang tua. Semangat ibumu harus menjadi semangatmu juga,” katanya. (Mega Nugraha)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.