Kapolri: Lima Terduga Teroris yang Ditangkap di Lampung Pengikut Jaringan JAD
Dua orang ditangkap di Gedong Tataan dan Way Huwi medio pertengahan Mei lalu, sedangkan tiga orang diamankan di Pringsewu
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian terus memantau operasi perburuan terduga teroris di Lampung dan sejumlah wilayah lainnya.
Termasuk penangkapan tiga orang terduga teroris di Pringsewu pada Minggu (3/6) lalu.
Tito mengaku sudah mendapat informasi tentang operasi Densus 88 Antiteror di Lampung.
Ia menyebutkan lima orang yang diamankan di Lampung dalam tiga pekan terakhir, merupakan jaringan kelompok radikalisme Jamaah Ansarut Daulah (JAD).
Pimpinan JAD di tanah air yakni Aman Abdurrahman.
"(Mereka) Jaringan JAD. Saya selalu sampaikan setiap kesempatan yang bermain (membuat teror) ini kelompok JAD," kata Tito saat melakukan Safari Ramadan bersama Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, di Makorem 043/Gatam, Bandar Lampung, Senin (4/6/2018).
Pasca-bom Surabaya, aparat Densus 88 Antiteror melakukan operasi pemberantasan terorisme secara massif. Lima orang terduga teroris diamankan di Lampung.
Dua orang ditangkap di Gedong Tataan dan Way Huwi medio pertengahan Mei lalu, sedangkan tiga orang diamankan di Pringsewu, Minggu (3/6).
Ketiga terduga teroris di Pringsewu yakni Uj (43), sehari-hari berprofesi sebagai penjual obat tradisional, kemudian Im (42) yang berprofesi sebagai penjual kue aneka keripik khas Lampung.
Terakhir, In atau Hen (37), penjual motor bekas. Kapolri mengakui ada jaringan terorisme di Lampung.
Namun, ia enggan membeberkan lebih lanjut tentang sel-sel teroris yang ada di Bumi Ruwa Jurai.
"Ada jaringan (teroris) tapi tidak terlalu besar, ya nantilah kami proses baru kami kasih tahu," ucapnya.
Untuk menghentikan aksi terorisme, Tito memastikan Polri mengambil langkah yang tidak terbuka.
Menurut dia, Polri menggandeng TNI untuk bersama-sama menumpas jaringan terorisme yang tersebar di sejumlah wilayah di Tanah Air, termasuk di Lampung.