Moeldoko Imbau Agar Pemudik Hati-hati Lewati Beberapa Ruas Tol Fungsional, Begini Kondisinya
Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, menghimbau masyarakat untuk berhati-hati saat berkendara di jalan raya, supaya mudik dapat berlangsung dengan aman
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Cipta Permana
TRIBUNNEWS.COM, JATENG - Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, menghimbau masyarakat untuk berhati-hati saat berkendara di jalan raya, supaya mudik dapat berlangsung dengan aman, nyaman, dan menyenangkan.
Moeldoko mengingatkan tiga titik kritis yang perlu mendapatkan perhatian para pengguna jalan, yaitu titik perpindahan jalur tol operasional ke fungsional, kedua, persimpangan jalur fungsional dan jalan nasional di titik Kali Kutho, dan jalan darurat di Kali Kenteng. Semua titik kritis itu berada di wilayah Jawa Tengah.
“Saya menghimbau masyarakat untuk tetap waspada dan siaga menikmati infrastruktur jalan dan jalan tol yang dibangun Pemerintah."
"Silakan seluruh masyarakat menikmatinya. Kesiagaan dan kewaspadaan adalah kunci utama dalam perjalanan, sehingga para pemudik dapat bertemu dengan keluarga-keluarga di tempat tujuan masing-masing,” kata Moeldoko melalui siaran pers yang diterima Tribun Jabar, Minggu (10/6/2018).
Berdasarkan pantauan Kantor Staf Presiden, sejak Jumat malam (8/6/2018) sampai dengan Minggu siang (10/6/2018), ketiga titik tersebut relatif normal, kendati terdapat antrean saat mendekati lokasi yang dimaksud.
Bahkan, video yang dirilis oleh Kepolisian Daerah Jawa Tengah menggambarkan kondisi aktual di persimpangan Kali Kutho tetap dalam kondisi tertib. Pengguna jalan mengantre dengan tertib saat melewati kawasan tersebut.
Sementara itu, jalan darurat yang dibangun untuk menghubungkan ruas Salatiga-Surakarta melewati Kali Kenteng juga relatif aman dan tidak ada insiden berarti.
Meski demikian, dirinya tetap meminta senantiasa waspada saat melewati jalur ini, mengingat kemiringan jalan yang cukup ekstrem, namun Kementerian PUPR sendiri telah menyatakan bahwa jalur ini tetap aman dilalui.
Selain itu, agar tetap dapat dilewati pemudik, di wilayah tersebut telah dibangun dan disiapkan jalan sementara sepanjang 500 meter yang berada di sisi-bawah jembatan.
Jalan ini memiliki lebar delapan hingga sepuluh meter dengan kondisi lean concrete (alas beton) setebal 10 cm, namun hanya dapat dilalui untuk satu lajur kendaraan.
"Di wilayah ini, kendaraan harus mengalami antrean dengan rata-rata waktu tenpuh 30 menit akibat adanya penyempitan dari dua lajur menjadi satu lajur. Kendaraan melintas perlahan satu-per-satu dengan kecepatan sekitar 20 km per jam," ucapnya.
Mengenai faktor keamanan jalan tersebut, PT. Waskita Karya sebagai kontraktor pelaksana dalam laporannya menyatakan tingkat kemiringan jalur ini adalah berkisar 10%, sehingga cukup aman untuk dilintasi. Kemiringan 10% artinya adalah jalan makin tinggi 10 meter untuk setiap jarak 100 meter.
Selain itu, pada sepanjang jalan sementara tersebut telah dilengkapi pula dengan rambu-rambu, pagar dan petugas yang mengarahkan kendaraan untuk tertib melintas satu-per-satu melalui pengeras suara.
Ia menambahkan, dari hasil pemantauan petugas selama dua hari open traffic pada jalan sementara ini, volume kendaraan cukup besar dari arah Salatiga.
Sejak Sabtu, (9/6) mulai pukul 06.00 sampai 16.00 WIB, jumlah kendaraan yang melintasi Kali Kenteng tercatat sebanyak 5.604 kendaraan dengan kondisi lintasan terpadat pada pukul 15.00 WIB sebanyak 1.105 kendaraan.
Sementara hari ini, Minggu, (10/6) atau H-5 jelang Lebaran, pantauan di lapangan dari pukul 06.00 sampai 10.00 WIB, tercatat sebanyak 2.068 kendaraan yang melintasi jalan sementara di Kali Kenteng.
"Untuk rute alternatif menghindari antrian di Kali Kenteng adalah dengan keluar ruas tol pada pintu Tingkir, kemudian melalui jalan nasional Salatiga-Boyolali hingga Solo," katanya.