Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rumah Hangus, Fadly Batal Pakai Baju Lebaran

Musibah kebakaran yang terjadi pada Minggu (10/6) pagi tersebut mengakibatkan 3 rumah dan 1 bangsalan 3 pintu hangus.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Rumah Hangus, Fadly Batal Pakai Baju Lebaran
Dokumentasi Humas BPBD Kota Samarinda

TRIBUNNEWS.COM -- SEJUMLAH warga mulai membersihkan puing‑puing rumah yang hangus terbakar di seputaran Jalan Slamet Riyadi gang 4, Teluk Lerong Ulu, Kecamatan Sungai Kunjang, Senin (11/6). Sejumlah barang yang masih bisa digunakan dikumpulkan.

Musibah kebakaran yang terjadi pada Minggu (10/6) pagi tersebut mengakibatkan 3 rumah dan 1 bangsalan 3 pintu hangus. Satu orang meninggal dunia dan 8 kepala keluarga (KK) terdiri dari 23 jiwa kehilangan tempat tinggal.

Tak jauh dari lokasi kebakaran juga sudah berdiri posko bantuan. Di posko ini, terdapat sejumlah pakaian bekas yang merupakan sumbangan dari para donatur.

Informasi yang dihimpun di lokasi, warga yang kehilangan tempat tinggal untuk sementara mengungsi ke rumah kerabat terdekat dan menyewa kamar kos yang berada tak jauh dari lokasi kebakaran.

Fadly, salah seorang korban menuturkan bahwa seluruh harta bendanya sudah ludes terbakar. Mulai ijazah, surat‑surat berharga, hingga dua pasang baju baru yang rencananya akan dipakai saat Lebaran tak sempat diselamatkan.

Kendati demikian, Fadly mengaku sangat bersyukur dirinya dan keluarga besar bisa selamat.

"Sudah sempat beli baju Lebaran kemarin, dua pasang. Terbakar juga, jadi batal kenakan baju Lebaran," ujarnya.

Baca: Kisah Mantan Teroris Murid Noordin M Top Mau Meledakkan Kafe Tetapi Batal Gara-gara Wanita Berjilbab

Berita Rekomendasi

Untuk tempat tinggal, pria yang bekerja sebagai pengemudi ojek online ini mengaku sudah menyewa sebuah kamar kos tak jauh dari rumahnya yang terbakar.

Untuk kebutuhan sehari‑hari, dirinya mengaku tidak terlalu pusing karena masih ada tetangga dan sanak saudara yang bersedia memberikan bantuan.

Sementara untuk jangka panjang, dia menyebut belum punya gambaran apa‑apa. Pasalnya, saat ini pikirannya masih buntu.

"Saya belum tahu mau ngapain ini. Masih buntu semuanya," ujarnya.

Hingga saat ini, dirinya dan warga yang menjadi korban belum mendapatkan bantuan apapun dari Pemerintah. Bantuan yang datang masih hanya berasal dari donatur, dan tetangga.

"Kalau dari pemerintah belum ada," ujarnya.

Yudiansyah, warga lainnya menyebut bahwa salah satu bangunan yang terbakar adalah milik keluarga besarnya. Untuk sementara, kerabat yang sebelumnya tinggal di rumah tersebut mengungsi ke kediamannya di seputaran Loa Bakung.

Hingga saat ini, pihaknya belum menerima bantuan apapun dari Pemerintah.

Pendirian posko bantuan yang sudah berdiri tak jauh dari lokasi kebakaran menurutnya adalah inisiatif dari pemuda setempat. Jika ada bantuan, akan dilaporkan kepada Ketua RT setempat untuk selanjutnya diteruskan kepada para korban.

Lurah Teluk Lerong Ulu, Syahrani menyebut penyebab kebakaran diduga kuat bermula adanya korsleting listrik di salah satu rumah warga.

Berdasarkan pengamatannya, instalasi listrik di rumah‑rumah warga yang tinggal di kawasan tersebut memang sangat perlu diremajakan.

Dia sudah sering mengimbau warga untuk memperhatikan keamanan instalasi listrik di rumah masing‑masing. "Sudah sering saya ingatkan," ujarnya..(dep)

Sumber: Tribun Kalteng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas