Dua Gempa Terjadi di Gunung Agung
Berdasarkan laporan PVMBG periode pukul 00.00 Wita, hingga pukul 06.00 Wita, terekam dua kali gempa hembusan di Gunung Agung.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, SEMARAPURA - Aktivitas vulkanik Gunung Agung, Kamis (14/6/2018) mulai mereda.
Berdasarkan laporan PVMBG periode pukul 00.00 Wita, hingga pukul 06.00 Wita, terekam dua kali gempa hembusan di Gunung Agung.
Padahal sehari sebelumnya, Rabu (13/6/2018) Gunung Agung kembali megalami erupsi dengan ketinggian kolom abu mencapai 2.000 meter di atas puncak Gunung Agung.
"Terekam 2 gempa hembusan dengan amplitudo : 2-3 mm dan durasi 30-45 detik," jelas Kapala Pos Pantau Gunung Api Agung di Desa Rendang, Karangasem, I Dewa Mertayasa.
Hasil pengamatan dari Pos Pantau Gunung Api Rendang, cuaca cenderung berawan dan mendung.
Angin bertiup lemah ke arah barat dengan suhu udara 19-20 °C dan kelembaban udara 89-90 %.
"Tingkat Aktivitas Gunung Agung masih di Level III atau siaga," jelasnya.
Baca: Percakapan Rika dengan Hendri Sebelum Gadis Cantik Itu Dibunuh dan Dimasukkan ke Kardus
PVMBG pun tetap menghimbau masyarakat di sekitar Gunung Agung dan pendaki/pengunjung/wisatawan agar tidak berada, tidak melakukan pendakian dan tidak melakukan aktivitas apapun di zona perkiraan bahaya yaitu di seluruh area di dalam radius 4 km dari Kawah Puncak Gunung Agung.
Zona Perkiraan Bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung yang paling aktual/terbaru.
Masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung juga agar mewaspadai potensi ancaman bahaya sekunder berupa aliran lahar hujan yang dapat terjadi terutama pada musim hujan dan jika material erupsi masih terpapar di area puncak.
Area landaan aliran lahar hujan mengikuti aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung.
Sehari sebelumnya, Rabu (13/6/2018) gunung mengalami erupsi sekitar pukul 11.05 Wita.
Letusan ini menghasilkan lontaran abu vulkanik berwarna abu pekat setinggi sekitar 2000 diatas puncak, dengan arah barat dan barat daya.
Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 25 mm dan durasi ± 2 menit 12 detik.