Kisah Petugas 'Kipas' yang Ikhlas Jaga Gerbang Tol Selama Lebaran
Perkenalkan, Enrico merupakan salah satu pertugas 'Kipas' yang berkerja mangatur arus lalu lintas selama arus mudik 2018.
Penulis: Yanuar Nurcholis Majid
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Nurcholis Majid
TRIBUNNEWS.COM, CIKAMPEK - Enrico Oktavianus (17) tempak sibuk mengatur arus kendaraan pemudik yang memasuki garbang tol Cikarang Utama (Cikarut).
Sesekali terlihat Enrico menghampiri kendaraan pemudik yang mengalami kesulitan ketika mendekati gerbang tol.
Walaupun cuaca sangat terik, Ia bersama keenam temannya pantang penyerang mengurai kemacetan yang terjadi di gerbang tol Cikarut di H-2 jelang Lebaran.
Seragam dinas berupa calana hitam, kemeja putih, serta rompi keselamatan selalu ia kenakan.
Tidak ketinggalan Traffic Safety Light Baton Warning selalu di bawa selama bertugas.
Perkenalkan, Enrico merupakan salah satu pertugas 'Kipas' yang berkerja mangatur arus lalu lintas selama arus mudik 2018.
Banyak ditemui selama arus mudik, ternyata profesi yang dilakoni Enrico ini banyak orang tidak mengetahui nya.
Tugas utama Enrico ialah mengarahkan kendaraan pemudik ketika akan memasuki gerbang tol.
Melalui arah yang diberikan oleh nya, para pemudik yang mendekati gerbang tol dapat langsung diarahkan menuju gardu tol yang kosong.
Baca: Korban Tewas Orang Tua dan Anak-anak yang Tak Bisa Berenang
Penamaan tim 'Kibas' sendiri diambil lantaran tugas mereka mirip dengan pedang sate yang selalu mengibas-ngibas.
Namun bedanya jika pedang sate mengibas sate, tim 'Kibas' ini bertugas untuk mengibas kendaraan menuju gerbang-gerbang tol.
Tidak sebatas itu saja, ternyata tim 'Kipas' juga harus malakukan penjagaan sepanjang jalan tol Cikarang.
Penjagaan dilakukan untuk mengantisipasi supir-supir 'nakal' yang sering menaik turun kan penumpang disepanjang jalan tol.
"Pernah sampe mau diajak beranten sama supir bus yang enggak terima karena ditegur," terang Enrico, saat ditemui tim Tribunnews, Kamis (14/6/2018).
Terlebih saat moment mudik seperti ini, dimana jutaan kendaraan seolah-olah seperti air bah menuju kampung halaman masing-masing.
Dirinya bersama ketujuh rekannya harus berjaga selama 24 jam. "Pas puncak arus mudik itu, kecapekan banget lah, parah itu," ucap Enrico.
Selama lebaran para petugas 'Kipas' ini juga tidak libur. Semua petugas diminta bersiaga untuk mengantisipasi kemacetan.
"Ya pokonya selalu siap siaga aja kita di sini," ucapnya
Meskipun tetap bekerja, kata Enrico, teman-temannya tidak ada yang mengeluh selama bertugas di kala lebaran. "Mereka asyik saja," katanya.
Moment lebaran kali ini bagi Enrico pun dirasakan berbeda.
Ia harus berlebaran sendiri jauh dari keluarga, lantaran kedua orangnya melakukan tradisi mudik ke daerah Perwokerto. "Ya mau gimana, jalanin aja sudah," ucap nya lirih.
Sementara di Lebaran kali ini Enrico berharap tidak ada kejadian kecelakaan berarti.
Dan semua pemudik dapat bertemu keluarga tercinta dikampung halaman.
"Saya berharap begini sampai besok, tidak terjadi apa-apa, aman semua sampai tujuan," ujar Sinaga.