Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Djarot-Sihar Berpihak Pada Kesejahteraan Petani

Sumut adalah daerah potensial penghasil pangan. Bukan cuma beras, tetapi pertaniannya juga bisa menghasilkan sayur dan buah-buahan

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Djarot-Sihar Berpihak Pada Kesejahteraan Petani
Istimewa
Calon Gubernur Sumatera Utara, Djarot Saiful Hidayat saat menemui para petani di Simalungun, Minggu (17/6/2018) 

TRIBUNNEWS.COM, SIMALUNGUN - Calon Gubernur Sumatera Utara, Djarot Saiful Hidayat menjamin keberpihakannya pada kesejahteraan petani. Dia menyampaikan hal itu saat berdialog dengan petani di Simalungun, Minggu (17/6/2018).

Djarot menyampaikan, Sumut adalah daerah potensial penghasil pangan. Bukan cuma beras, tetapi pertaniannya juga bisa menghasilkan sayur dan buah-buahan dalam jumlah besar.

Baca: Djarot Mengaku Sudah Jadi Warga Medan, Camat Bilang Belum Ada Laporan Pindah Domisli

"Sumut mampu, bisa jadi lumbung pangan, sayur dan buah. Ini potensi, sebagian besar warga sumut adalah petani, maka Djoss berpihak pada petani, kesejahteraan petani," kata Djarot.

Konsep yang disiapkan Djarot, adalah menyiapkan lokasi penyimpanan hasil tani yang mempu menampung hingga 3-4 bulan tanpa mengurangi kualitasnya.

Adapun luas lahan tani di Sumut saat ini mencapai 967.000 hektare.

Dengan lahan tani seluas itu, kata Djarot, Sumut juga bisa mengembangkan pertanian organik yang hasilnya diekspor ke luar negeri.

Dia yakin cara ini bisa menghasilkan karena pasarnya terbuka di Malaysia dan Singapura.

Berita Rekomendasi

"Kami hadir di sini supaya bisa melihat potensinya, bisa juga kita kembangkan pertanian organik sehingga bisa diekspor. Kita dekat dengan Malaysia dan Singapura," ujar cagub Sumut nomor urut dua tersebut.

Pembangunan tempat penampungan hasil tani itu, kata Djarot, sudah diterapkan di DKI Jakarta.

Manfaatnya terasa untuk menampung hasil panen raya yang dibeli pemerintah dari petani.

Saat pemerintah membeli hasil panen raya, maka ada dua keuntungan yang dicapai. Pertama, stok pangan terjaga, dan kedua, harga beli serta harga jualnya bisa terjaga.

Baca: Djarot Saiful Hidayat Sudah Punya e-KTP Sumut

"Ketika panen raya, kita ambil, pemerintah yang beli. Supaya ada batas harga, supaya petani tidak rugi," ungkap Djarot.

"Bagaimana menstabilkan harga, supaya harga tidak jatuh, dan ketika kita perlu banyak barang kita ada, kita harus punya mesin penyimpanan," ucap mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas