Pemudik Gunakan Kapal Laut Pelni dari Sulawesi Tenggara Meningkat Setelah Pilkada
Kapal yang digunakan adalah dua kapal motor (KM) Sabuk Nusantara (Sanus) dan satu KM. Camara Nusantara (Canus) berkapasitas 2.000 GT
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pelni mulai melayani arus balik pemudik dari sejumlah pelabuhan mulai dari Pelabuhan Tanjung Emas, Pelabuhan Tanjung Priok, Pelabuhan di Batam, maupun Pelabuhan Belawan.
Manager PR dan CSR PT. Pelni (Persero) Akhmad Sujadi menyebutkan di Pelabuhan Tanjung Priok telah menerima 644 pemudik dan 300 motor yang masih dalam program mudik gratis yang diadakan oleh Kementerian Perhubungan.
Baca: Mudik Gratis Naik Kapal Laut Laris Manis, Kuota Tahun Depan akan Ditambah
Kapal yang digunakan adalah dua kapal motor (KM) Sabuk Nusantara (Sanus) dan satu KM. Camara Nusantara (Canus) berkapasitas 2.000 GT.
"Angkutan mudik gratis sepeda motor dari Semarang, tidak hanya dengan KM. Dobonsolo, namun ada 15 kapal tipe GT 2000 disiapkan Kemenhub, Pelni yang mengoperasikan," kata Sujadi melalui keterangan resminya, Rabu (20/6/2018).
Sedangkan dari Cabang Belawan, Sumatera Utara dioperasikan KM. Kelud tujuan Tanjung Balai dan Batam yang telah mengangkut 2.017 pelanggan yang juga terdapat 818 pelanggan lanjutan ke Jakarta.
“Penumpang KM. Kelud lebih dari 2.000 orang turun di Batam, ke Jakarta hanya 818 pelanggan,” ungkap Sujadi.
Sementara arus balik dari dari Cabang Baubau, Sulawesi Tenggara, diprediksikan akan mengalami puncak setelah tanggal 27 Juni 2018.
Pemudik diperkirakan masih menunggu dilaksanakannya Pilkada bupati, walikota dan gubernur yang akan digelar serentak pada 27 Juni 2018.
Terlihat dari pemesana tiket pada tanggal 28 Juni hingga 1 Juli untuk KM Lambelu, KM Sinabung, KM Nggapulu dan KM Tidar yang disebutkan Ahmad Suajdi sudah terisi penuh.
Baca: Kepala Stasiun Pasar Senen Sebut Kedatangan Para Pemudik Berbanding Lurus dengan yang Berangkat
Sedangkan untuk kapal-kapal yang berangkat sekitar tanggal 22 Juni 2018, penumpangnya tidak sampai 2.000 orang.
“Mereka masih menunggu Pilkada serentak, kebetulan Kepulauan Buton akan menggelar Pilkada bupati, walikota dan gubernur,” pungkas Sujadi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.