Di Danau Toba, Pengusaha Kapal Sesukanya Naikan Penumpang
Sejak berdirinya PNT Danau Toba tahun 2016 belum ada sekalipun pihak Pemerintah Kabupaten Simalungun melakukan razia
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Medan Tommy Simatupang
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Over kapasitas diduga kuat jadi penyebab karamnya Kapal Motor Sinar Bangun di perairan Danau Toba.
Pemerintah daerah diangap abai, tidak pernah melakukan razia atau pun inspeksi mendadak.
Ketua DPD Persatuan Nelayan Tradisional (PNT) Danau Toba, Karmel Sitanggang, Kamis (21/6/2018) mengatakan, sebelum libur Lebaran, pihaknya sudah mendesak polisi dan Dinas Perhubungan Kabupaten Simalungun untuk melakukan razia.
Namun, tidak ada respon dari pihak polisi mau pun pemerintah.
"Sudah kami ajak mereka untuk sidak atau razia. Karena, kami lihat selama ini pemilik kapal atau pengusaha kapal sesukanya menaikkan penumpang. Tapi itulah, malas mereka,"katanya.
Karmel menjelaskan sejak berdirinya PNT Danau Toba tahun 2016 belum ada sekalipun pihak Pemerintah Kabupaten Simalungun melakukan razia.
Karmel yang memiliki anggota 140 nelayan ini mengungkapkan kejadian over kapasitas ini sudah berlarut-larut bahkan sudah menjadi kebiasaan.
"Di kapal penyeberangan untuk penumpang tidak ada rompi pelampung sesuai dengan jumlah penumpang. Pengusaha kapal sering sepele dengan ini,"katanya.
Selain itu, ia juga mengungkapkan sering adanya kutipan yang dilakukan untuk parkir di dalam pelabuhan.
"Soal kutipan pun sudah pernah kami bilang. Tapi, juga tak ada respons. Memang mereka malas. Kalau sudah kejadian seperti ini kesibukanlah semua,"pungkasnya.(tmy/tribun-medan.com).