Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dikira Razia, Ternyata Pemudik Motor Diminta Pijat Gratis di Sukamandi

Pasalnya seluruh pemudik diminta masuk dan digiring ke dalam. Dalam benaknya para pemudik bertanya-tanya

Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Dikira Razia, Ternyata Pemudik Motor Diminta Pijat Gratis di Sukamandi
Tribunnews.com/Theresia Felisiani
Aparat Kepolisian di Subang menyampaikan imbauan agar pengemudi beristirahat jika lelah 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani

TRIBUNNEWS.COM, SUBANG - ‎Jelang sore, beberapa Polwan dari Polres Subang, Jawa Barat ramai-ramai berdiri di pinggir Jalan Raya Sukamandi, Subang, Jawa Barat, Kamis (‎21/6/2018).

Berbekal bendera merah segi tiga di tangan, para Polwan ini mengarahkan para pemudik motor untuk masuk ke ‎Balai Diklat Aparatur Perikanan dan Kelautan, Jalan Raya Sukamandi Kecamatan Patok Besi, Subang, Jawa Barat.

Baca: Mustahil Fans Menyakiti Samuel Rizal dengan Cara Ini

Perintah Polwan ini membuat para pemudik takut dan kaget. Pasalnya seluruh pemudik diminta masuk dan digiring ke dalam. Dalam benaknya para pemudik bertanya-tanya.

Mereka mengira akan dilakukan razia. Ternyata apa yang terjadi? Seorang Polwan menggunakan pengeras suara mengimbau pemudik untuk istirahat.

Lokasi tersebut adalah ‎Pospam Terpadu Sepeda Motor atau check point yang memang dibuat Polri untuk tempat istirahat bagi para pemudik sepeda motor yang melintas melalui Subang menuju ke Cikarang, Bekasi, ‎Depok, Jakarta maupun Tangerang.

"Bapak ibu, yang sudah lelah silahkan istirahat dulu. Jangan dipaksakan, disini ada refleksi, pijat gratis, ada kopi, permen, bengkel, silahkan parkirkan kendaraan anda," ucap Polwan tersebut.

Berita Rekomendasi

Gayung bersambut, beberapa pemudik tidak ragu langsung memarkirkan kendaraan kuda besinya untuk istirahat melepas lelah selama berjam-jam mengendarai motor.

Benar saja, mereka langsung ngantri menyerbu fasilitas kursi refleksi dan pijat tradisional yang bisa dinikmati secara gratis. Tersedia juga bantar untuk tidur, hingga layar televisi. Puas memanjakan badan, para pemudik bisa ngeteh maupun ngopi yang juga gratis.

Ditemui di areal pos terpadu, para pemudik mengaku senang dan mengapresiasi dengan adanya beragam fasilitas di sana. Hanya saja memang awalnya mereka mengira hendak dirazia oleh petugas.

"Saya kira awalnya dirazia, karena semua pemudik dimasukkan ke dalam ini. Pas di dalam ternyata disuruh istirahat. Banyak fasilitasnya bisa pijat dan urut gratis. Ada kopi dan teh juga, nyaman lah disini," ucap Indra pemudik asal Brebes yang hendak kembali ke ibu kota bersama anak dan istrinya.

Tidak hanya Indra yang menikmati kursi refleksi, anak perempuan dan istrinya juga ikut mengantri menikmati sensai pijat. Usai itu, keluarga kecil ini kompak ngeteh bersama.

Lanjut soal kelancaran arus mudik, Indra menyatakan mudik kali ini sangat lancar dibanding tahun-tahun yang lalu. Dia juga berharap tahun depan, pos terpadu untuk pemudik motor diperbanyak.

"Posko ini sangat baik membantu para pemudik motor. Saya paling suka dipijat. Harapannya tahun depan ini diperbanyak," singkatnya.

Terpisah Dirlantas Polda Jawa Barat, Kombes Prahoro tidak menampik memang awalnya banyak yang mengira aksi para Polwan di depan pos terpadu ialah untuk razia.

Baca: Megawati Sebut Cak Imin sebagai Anak Hilang yang Telah Kembali

"Awalnya mereka ragu-ragu mau masuk meski ada bendera dan spanduk posko mudik. Lalu saat diarahkan, banyak dari mereka yang mengira akan diperiksa kelengkapan suratnya. Padahal kami minta supaya istirahat," tuturnya.

Terakhir Prahoro meminta para pemudik motor untuk tetap berhati-hati selama perjalanan arus balik. Mereka diminta mengutamakan keselamatan agar bisa kembali beraktifitas di kota perantauan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas