Geger Penangkapan Jenglot di Aceh, Polisi Pun Angkat Bicara
Informasi tentang penangkapan Jenglot itu beredar cepat melalui layanan berbagai pesan, Whatsapp.
Editor: Hendra Gunawan
![Geger Penangkapan Jenglot di Aceh, Polisi Pun Angkat Bicara](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/kolase-foto-jenglot-yang-menghebohkan-warga-gampong-alue-si_20180625_082032.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, IDI - Masyarakat Aceh Timur dihebohkan dengan informasi penangkapan makhluk halus sejenis jenglot di pedalaman Aceh Timur, tepatnya di Gampong Alue Siwah Serdang, Kecamatan Nurussalam, Kamis (21/6/2018).
Informasi tentang penangkapan Jenglot itu beredar cepat melalui layanan berbagai pesan, Whatsapp.
Disebutkan, jenglot itu ditangkap oleh Sudarno (40), warga Dusun Simpang Mangga Dua, Gampong Alue Siwah Serdang, Kecamatan Nurussalam, Aceh Timur.
Sejumlah warga Alue Siwah Serdang yang ditanyai Serambinews.com, mengatakan penangkapan jenglot di Gampong Alue Siwah Serdang terjadi Kamis (21/6/2018).
Baca: Warung yang Pukul Konsumen Dengan Harga Selangit Disebut Sepi Pembeli
Menurut informasi yang diperoleh Serambinews.com, Sudarno adalah seorang tauke karet.
Rumahnya dibuat sekat, satu untuk gudang karet, dan satu lagi untuk berjualan sembako.
"Sudah sekitar tiga tahun Sudarno sering kehilangan uang, sehingga ia cari orang pintar untuk menangkap jenglot tersebut," kata sumber terpercaya Serambinews.com, Sabtu (23/6/20180).
Menurutnya, jenglot merupakan sejenis boneka yang bisa hidup berdasarkan pesugihan atau pujaan untuk melakukan misi-misi yang tidak baik.
Jenglot tersebut berambut panjang, memiliki dua taring, dua tangan yang disertai lima kuku, dan dua kaki disertai empat kuku.
Dalam informasi yang beredar melalui grup Whatsapp juga disebutkan, tidak hanya Sudarno yang sering kehilangan uang, tetapi warga lain juga.
Atas keluhan warga, Sudarno berusaha mengungkap dalang di balik kehilangan uang itu dengan cara membeli minyak sembilan wali seharga Rp 4,1 juta.
Lalu pada Kamis (21/6/2018) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB, Sudarno bersama temannya Anto (40) asal Lubuk Pakam, Sumut, meletakkan minyak sembilan wali tersebut di dalam piring kaca tepat di depan rumahnya.
Tak lama kemudian, muncullah jenglot yang sudah lengket di piring yang terisi minyak sembilan wali.
Lalu Sudarno dan temannya menghampiri piring tersebut dan mengikat kaki jenglot menggunakan benang warna biru yang telah diberikan doa.
Menurut informasi, untuk menghindari hal-hal yang tidak dinginkan jenglot tersebut sudah dibawa ke kawasan Binjai (Sumut).