Ini Komentar Gus Ipul Setelah Kalah Versi Hitung Cepat KPU
- Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 2, Saifullah Yusuf mengapresiasi kinerja tim pemenangannya.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 2, Saifullah Yusuf mengapresiasi kinerja tim pemenangannya.
Sekalipun hasil yang ia dapat belum memuaskan, namun menurutnya menjadi sebuah capaian positif.
"Para ulama dan kyai menyambut gembira dengan semangat rakyat Jawa Timur yang datang ke TPS (Tempat Pemungutan Suara)."
"Mereka begitu antusias untuk menyemarakkan pesta demokrasi ini," kata Gus Ipul pada temu jurnalis di posko pemenanganya, Jumat (29/6/2018).
Ia pun berterimakasih kepada seluruh relawan baik dari organisasi masyarakat maupun mesin partai politik yang selama ini mendukungnya.
Dia menyebutnuya dengan "usaha swadaya".
"Perjuangan ini murni yang merupakan swadaya dari pemikiran seluruh elemen termasuk ulama dan para kyai," kata Gus Ipul yang juga salah satu Ketua PBNU ini.
Oleh karennya, para ulama dan kiai menyampaikan salam terimakasih kepada para relawannya.
"Para ulama juga berterima kasih kepada para alumni santri dan relawan serta seluruh elemen telah mengikuti proses ini dengan baik, tulus, dan ikhlas," kata Gus Ipul.
"Para kyai juga menyampaikan rasa syukur karena atas perjuangan yang dilakukan selama ini telah menghasilkan lebih dari delapan juta suara," kata pria yang kini masih menjabat Wakil Gubernur Jawa Timur ini.
Ia pun berharap proses rekapitulasi suara di KPU dapat segera tuntas tanpa adanya masalah berarti.
"Proses rekapitulasi suara di KPU juga kami harapkan dapat berjalan lancar dan tidak perlu lagi ada penambahan atau pengurangan. Apalagi, semua juga dapat mengetahui hasilnya melalui quick qount yang telah dilakukan," ujar Wakil Gubernur dua periode ini.
Hal senada juga dikatakan oleh Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKB Jawa Timur Abdul Halim Iskandar, sebagai partai pengusung Gus Ipul.
Menurutnya, partisipasi politik bersama ulama dan kiai bukan semata mencari kemenangan saja. Lebih dari itu, paslon dan partainya juga harus siap menerima segala risiko, termasuk kekalahan.