Banjir di Kotabaru Surut, Warga Terjangkit Penyakit Gatal
Menurut Selamat bantuan logistik akan didistribusikan besok untuk kebutuhan jatah hidup (jadup), berupa mie instan, beras dan sarden.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, KOTABARU - Banjir masih menggenangi salah satu perkampungan, Desa Sejakah, Kecamatan Pulaulaut Timur, Kabupaten Kotabaru relatif mulai surut.
Seperti dikabarkan sebelumnya di titik tertentu air setinggi leher orang dewasa, tersisa hanya sepinggang.
Kendati demikian banjir masih menggenang selain berdampak terganggunya fasilitas umum, namun sejak Jumat kemarin hingga hari ini akvitas warga masih terganggu.
Selain sebagian kecil dari 12 kepala keluarga atau sekitar 40 jiwa memilih masih bertahan di rumah kerabat dan keluarga sebagai tempat mengungsi, karena belum bisa beraktivitas dampak dari banjir tersebut.
Camat Pulaulaut Timur Erawati melalui telepon genggamnya membenarkan, sampai hari ini banjir masih menggenangi perkampungan di desa Sejakah, meski mulai berangsur surut.
"Air semula setinggi leher orang dewasa, tinggal sepinggang. Air lambat surut karena jauh dari laut. Tapi relatif masih aman," kata Erawati kepada banjarmasinpost.co.id, Sabtu (30/6/2018).
Erawati tidak menepis, bantuan logistik disalurkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kepada para korban banjir hanya berupa air mineral dan mie instan.
Namun selain dari bantuan dari BPBD, kata Erawati, masing-masing KK yang terdampak banjir juga diberikan bantuan tambahan beras dan mie instan disalurkan pihak aparatur desa dan seorang anggota dewan.
"Untuk beberapa hari masih cukup. Senin akan berkoordinasi dengan dinas sosial," jelas Erawati yang juga turut dalam pendistribusian bantuan logistik.
Dilanjutkan Erawati, selain bantuan logistik mulai disalurkan. Dampak dari banjir tersebut beberapa warga di antaranya mulai terserang penyakit gatal-gatal.
Termasuk seorang bayi di bawah lima tahun (balita) yang mengalami sakit. Namun telah ditangani pihak petugas puskemas yang turut ke lapangan.
Selain beberapa warga diantaranya mulai terserang gatal-gatal, oleh petugas puskemas mendatangi warga terdampak mereka sudah diberikan obat dan pelayanan kesehatan.
"Ada 10 orang tim dari puskemas yang turun ke lokasi," katanya.
Banjir menggenangi salah satu perkampungan di desa Sejakah, masih menurut Erawati, karena adalah dataran rendah yang rawan tergenang.