Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Lasma Merelakan Jenazah Siti Arbiah Putri Kesayangannya Tetap Berada di Danau Toba

Lasma (53), seorang ayah yang kehilangan putrinya bernama Siti Arbiah (23) mengaku telah ikhlas menerima penghentian pencarian 164 korban hilang.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Lasma Merelakan Jenazah Siti Arbiah Putri Kesayangannya Tetap Berada di Danau Toba
Tribun Medan/Tommy Simatupang
Keluarga korban KM Sinar Bangun saat mengikuti pertemuan dengan Basarnas dan Pemkab Simalungun di di Balai Harungguan Djabanten Damanik, Pemtangraya, Kanupaten Simalungun, Minggu (1/7/2018). TRIBUN MEDAN/TOMMY SIMATUPANG 

Laporan Wartawan Tribun Medan, Tommy Simatupang

TRIBUNNEWS.COM, SIMALUNGUN - Setelah menetapkan hari penutupan pencarian yakni Selasa (3/7/2018) dan akan membangun monumen tragedi KM Sinar Banngun, beberapa keluarga korban memberikan tanggapannya.

Lasma (53), seorang ayah yang kehilangan putrinya bernama Siti Arbiah (23) mengaku telah ikhlas menerima penghentian pencarian 164 korban hilang.

Ia mengatakan tidak tega melihat tubuh anaknya dalam keadaan tidak utuh.

Ia hanya berharap anaknya dapat diterima di sisi Tuhan.

"Saya setuju ini dihentikan. Karena kalau dapat pun tubuh anak saya sudah hancur," ujarnya sembari menangis sembari menunjukkan foto putrinya bersama pacarnya, Alfaro Siahaan pada acara pertemuan antara keluarga korban dengan tim pencarian di Balai Harungguan Djabanten Damanik, Pemtangraya, Kabupaten Simalungun, Minggu (1/7/2018).

Baca: BREAKING NEWS: Senin Pagi Gunung Agung Tiga Kali Erupsi

Ia mengungkapkan dari tiga anaknya, Siti Arbiah merupakan anak kesayangannya. Apalagi, rencananya Desember ini akan melangsungkan pernikahan.

Berita Rekomendasi

"Saya terakhir ngobrol itu pas lebaran. Apapun dia minta saya kasih. Karena memang sayang sekali saya sama dia," ujar warga Siantar ini.

Hal berbeda disampaikan Sri Santika (25), korban selamat yang masih dirundung kesedihan karena kehilangan suaminya, Muhamad Irfan (22).

Sri menilai jika ditambahkan waktu pencarian suaminya dapat ditemukan.

"Sebenarnya tidak setuju. Kalau ditambah harinya bisa saja mayat suami saya dan teman-teman suami saya dapat ditemukan," ujarnya ketika hendak pulang dari pertemuan dengan tim Basarnas gabungan.

Warga Batubara ini merupakan satu dari 21 korban yang selamat.

Sri yang sedang mengandung dua bulan ini selamat atas pertolongan pelampung yang diberikan tiga orang laki-laki. (tmy/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas