Belum Ada Tanda-tanda Erupsi Besar di Gunung Agung
Apabila dalam pengamatan terlihat indikasi Gunung Agung mengalami tren peningkatan maka PVMBG bakal mengevaluasi status Gunung Agung.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, AMLAPURA -- Kepala Sub-Bidang Mitigasi dan Pengamatan Gunung Api Wilayah Timur, PVMBG, Devy Kamil Syahbana menjelaskan hingga saat ini pihaknya belum melihat adanya tanda-tanda Gunung Agung akan menimbulkan erupsi yang sangat besar.
Itu sebabnya, status Gunung Agung masih ditetapkan level III (siaga).
“Kami belum melihat tanda-tanda untuk erupsi yang sangat besar,” kata Devy Kamil.
Namun demikian, PVMBG akan terus mengawasi aktivitas Gunung Agung.
Apabila dalam pengamatan terlihat indikasi Gunung Agung mengalami tren peningkatan maka PVMBG bakal mengevaluasi status Gunung Agung.
Baca: Kegaduhan yang Terjadi Saat Ratna Sarumpaet Memotong Pembicaraan Menteri Luhut
“Nanti kalau kita melihat ada indikasi bahwa erupsi ini bisa melebihi dari potensi ancaman bahaya yang ada sekarang barulah kita menaikkan status Gunung Agung. Tapi sampai saat ini kita belum melihat hal itu,” jelas Devy.
Tahun 2017 lalu, PVMBG buru-buru menaikkan status Gunung Agung menjadi awas lantaran waktu itu terdapat magma dengan volume sebanyak 40-45 juta di tubuh Gunung Agung.
Waktu itu, PVMBG tidak mau mengambil resiko lantaran belum bisa diperkirakan apakah Gunung Agung akan memuntahkan magma secara bersamaan atau sedikit demi sedikit.
“Kami tidak mau mengambil resiko bahwa itu akan keluar sedikit-sedikit. Kami ambil solusi yang tidak membebani masyarakat. Dulu berpikir bahwa ada resiko akan keluar sekaligus, maka kami naikkan ke awas,” jelas pria asal Aceh itu.
Bahkan, waktu itu tubuh Gunung Agung sempat menggelembung 6 cm lantaran berisi volume magma 45 juta.
“Nah sekarang kondisinya beda, sudah tidak ada 45 juta itu lagi. Yang ada tabungan-tabungan Gunung Agung paling maksimum 4 juta. Karena yang menentukan besar kecilnya erupsi adalah volume magma. Kalau volumenya banyak maka erupsinya besar, kalau sedikit berarti erupsinya kecil,” jelas Devy.
Aktivitas Gunung Agung terpantau masih tinggi. Namun, Pusat Vulkanologi, dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengimbau masyarakat yang berada di luar radius 4 km dari puncak kawah tidak panik.
"Masyarakat di luar radius 4 km tidak perlu panik. Tapi kalau mereka dengan alasan takut kaget, ya silakan saja (mengungsi)," kata Kepala Sub-Bidang Mitigasi Pengamatan Gunung Api Wilayah Timur, PVMNG, Devy Kamil Syahbana.
"Tapi kami hanya mengestimasi potensi ancaman bahayanya hanya dalam radius 4 km," tambah Devy Kamil Syahbana.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) , saat ini jumlah pengungsi yang berhasil didata sebanyak 1.963 jiwa yang tersebar di 16 titik.
Jumlah ini belum final karena masih akan diperbarui lagi. Diinformasikan sebelumnya, hasil analisa PVMBG, hingga saat ini aktivitas Gunung Agung masih tetap tinggi.
"Masih tidak stabil dan masih terus berkembang. Artinya aktivitas gunung agung saat ini masih bisa diikuti oleh erupsi," kata Devy Kamil Syahbana.
Hasil analisa PVMBG dari pukul 00.00 wita sampai pukul 12.00 wita, terakam tiga kali letusan pada Gunung Agung. (I Wayan Erwin Widyaswara)
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Terkait Tanda-tanda Erupsi Besar Gunung Agung, Ini Penjelasan Lengkap PVMBG,