6Tahun Tinggal di Kandang Kambing, Keluarga Ini Dapat Kejutan dari Dedi Mulyadi, Dibangunkan Rumah
Ketua DPD I Partai Golkar Jawa Barat, Dedi Mulyadi mendatangi pasangan suami-istri Yanto Sugianto (44) dan Yanti Susilawati (45)
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferri Amiril Mukminin
TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Ketua DPD I Partai Golkar Jawa Barat, Dedi Mulyadi mendatangi pasangan suami-istri Yanto Sugianto (44) dan Yanti Susilawati (45) yang kerap tidur saat malam hari di bekas kandang domba, Rabu (4/7/2018).
Keduanya memiliki empat orang anak, namun anak-anaknya tinggal di rumah neneknya di Kampung Kepuh RT 02/13, Desa Cibiuk, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur.
Pasangan ini selama enam tahun menghuni bangunan bekas kandang domba. Kondisi keluarga tersebut mengundang keprihatinan Dedi Mulyadi, yang berjanji akan membangun rumah bagi pasangan suami istri ini.
Yanti mengaku terharu sekaligus senang didatangi orang yang mau membuat tempat istirahatnya layak. Ia pun mengaku sudah enam tahun bersama keluarganya numpang hidup di rumah orangtuanya.
Karena kondisi rumah orangtuanya sempit, dia pun terpaksa menyulap kandang domba di samping rumah tersebut sebagai tempat tinggal.
"Di rumah orangtua hanya ada satu kamar untuk tidur anak-anak, sementara saya dan suami tidur di kandang domba," kata Yanti saat ditemui, Rabu (4/7/2018).
Ia mengatakan, suaminya tak punya pekerjaan tetap. Terkadang menjadi buruh di sawah atau menyabit rumput untuk tetangga yang punya domba.
"Penghasilan dari menyabit rumput itu satu karung Rp 5 ribu. Sehari paling banyak dapat 4 karung. Untuk makan saja tidak cukup," kata Yanti.
Yanti semringah ketika Dedi Mulyadi menyanggupi membangun rumah bagi keluarganya. Apalagi ditambah dengan bantuan domba untuk diternak.
"Alhamdulillah ada bantuan dari Pak Dedi dari Purwakarta. Kami sekeluarga mengucapkan terima kasih dan syukur alhamdulillah," ujar Yanti.
Dedi Mulyadi mengaku akan terus membantu warga Jawa Barat yang butuh bantuan, terutama masalah ekonomi. Menurut dia, kebiasaannya ini tak akan berhenti meskipun gagal jadi wakil gubernur dalam Pilgub Jabar 2018.
"Ini tak ada hubungan dengan pilkada, murni unsur kemanusiaan. Saya tetap akan melakukannya selama saya bisa, ada pilkada atau pun tidak," kata Dedi.
Dia mengakui bahwa selama ini ada tudingan bahwa kebiasaannya membantu warga kurang mampu sebagai bagian dari kampanye dan pencitraan.
"Saya hanya bicara bukti dan kerja. Tak jadi wakil gubernur pun, selama saya mampu, saya akan terus melakukan kebiasaan ini," katanya.
Ia berharap tak ada lagi warga Jabar yang tinggal di kandang domba.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.