Dua Bocah Kakak Beradik Penumpang KMP Lestari Maju Nekat Berenang di Laut, Kisahnya Mengharukan
Bukan hanya masyarakat Sulawesi Selatan (Sulsel), musibah itu turut menjadi perhatian masyarakat di berbagai provinsi di tanah air.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Insiden karamnya kapal KM Lestari Maju di perairan Pabadilang, Kabupaten Selayar, Selasa (3/7/2018) mengejutkan publik.
Bukan hanya masyarakat Sulawesi Selatan (Sulsel), musibah itu turut menjadi perhatian masyarakat di berbagai provinsi di tanah air.
Foto-foto maupun video terkait kejadian itu banyak diposting di media sosial, lalu dibagikan oleh netizen lainnya di berbagai grup.
Salah satunya pemilik akun Facebook Rahmat Hidayat.
Baca: Kegaduhan yang Terjadi Saat Ratna Sarumpaet Memotong Pembicaraan Menteri Luhut
Pria yang berada di lokasi kejadian terus meng-update informasi terkait kejadian itu di akun Facebooknya.
Salah satu yang menarik perhatian netizen adalah foto kakak beradik yang selamat dari musibah itu.
"Subhanallah Korban selamat kakak beradik yang berani melompat dan selamat sampai pinggir laut Warga Batangmata, Selayar," tulis Rahmat Hidayat pada caption.
Pada foto, tertulis nama bocah laki-laki yaitu Hafidz yang berusia 13 tahun.
Di sampingnya, ada adik perempuannya yang tampak kedinginan.
Postingan tersebut langsung mendapat respon dari netizen.
Sejak diposting 14 jam lalu hingga berita ini diturunkan, postingan itu sudah dibagikan 2.850 kali dan mendapat 999 reaksi.
Banyak juga netizen yang menuliskan komentar. Sejumlah netizen bersyukur karena keduanya selamat.
Berikut diantaranya:
Putri Mamit Qen Miclle: Syukurlah kakak beradek slamat
Cotram Alonzo: Terimah ksih Tuhanku atas penyelamatan yg engkau berikan kpada ke2 adik ini. Doaku untuk kalian ber2 smoga cpat bsa kmpul sma keluarga.
NaNha: Allhamdulillah Ya allah engaku masih menyelamatkan Hambamu Yg Msih Kanak"...Sebenarnya ada baiknya juga Apa bila kita kita mengajari anak kita berenang dan memberanikan diri Untuk Membiarkan mereka Belajar Dalam Air...Krna Kita tak Tau musibah apa Yg kita Akan jalani...Ttp Apa pun itu Semoga Smua Penumpang selamat...amiiinnn
Elsa Riski Mut'mainna: Alhamdulillah ya allah. Sehat selalu dek. Semoga selalu dalam lindunganNYA. Aamiin.
Tak sedikit pula yang menanyakan terkait kondisi orang tua anak tersebut, seperti berikut
Nisma Ahmad: Alhamdulillah.....kabar org tuax bagaimana?
Andi Ima Mansur: Alhamdulillah.. Klo ortux bu qmn
Chia Ajalah: Alhmdulillah jdi orng tuax gi mna mi kshn
Indah Sari: Alhamdulillah mksi ya Allah engkau yg telah menyelamatkan nak ni,dan org tuahnya gmn
Nhyla Karmila Zulfikar: Kodong....manami orang tuanya kasian?
Lalu, tim tribun-timur.com mencoba menghubungi Rahmat Hidayat melalui nomor WhatsApp yang ditulisnya di postingan lain.
Ia pun bersedia menceritakan pengalamannya menemui dua bersaudara tersebut.
"Dan anaknya ini cuma bilang sama saya, saya pakai pelampung sama adikku baru berenang pergi ke pinggir laut," jelas Hidayat menirukan ucapan Hafidz, saat tribun-timur.com menanyakan terkait kakak beradik itu.
Lantas, apakah keduanya berenang sampai ke tepi pantai?
"Sepertinya mereka ikut sama sekoci milik team basarnas. Waktu saya sampai di TKP anak ini sudah ada didaratan bersama korban yang lain yang berhasil di selamatkan," ujar pria asal Bulukumba ini.
Rahmat mengatakan, kedua anak ini datang bersama ayah dan ibunya.
Namun, hanya mereka yang berani melompat, sementara orang tuanya tidak.
Rahmat mengaku tidak tega banyak bertanya soal cara kakak adik itu menyelamatkan diri.
"Saya tidak bisa tanya-tanya juga ini anak karena sibuk cari orang tuanya dan tatapan matanya kosong, jadi kasihan juga," jelas Rahmat yang sudah hampir dua tahun kerja sebagai sales smartphone di salah satu toko di Selayar.
Rahmat juga tak sempat menanyakan nama anak perempuan tersebut.
"Itu juga kendalaku, belum saya tanya adiknya karena kedinginan tidak bisa bicara," tambahnya. (tribun-timur.com/ Sakinah Sudin)
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Kisah Haru Kakak-Adik Selamat dari Insiden KM Lestari Maju, Berani Lompat dari Kapal Lalu Berenang,