Bocah Korban Bom di Pasuruan Menangis saat Dijenguk Kapolda, Pangdam dan Gubernur Jatim
Anak laki-laki berusia 2 tahun 4 bulan (sebelumnya diberitakan enam tahun) tersebut masih menjalani perawatan intensif di ruang ICU RS Bhayangkara.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Nur Ika Anisa
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Kapolda, Pangdam dan Gubernur Jatim menjenguk anak korban ledakan bom Bangil Pasuruan di RS Bhayangkara Polda Jatim, Jumat (6/7/2018).
Kapolda Jatim, Irjen Pol Machfud Arifin mengatakan, anak laki-laki berusia 2 tahun 4 bulan (sebelumnya diberitakan enam tahun) tersebut masih menjalani perawatan intensif di ruang ICU RS Bhayangkara.
Anak kecil tersebut diketahui merupakan anak terduga teroris di Bangil Pasuruan.
Saat rombongan mendatangi ruang perawatan, Arifin mengatakan anak tersebut terbangun dari tidur dan sempat menangis.
Baca: Polda Sulsel: Tersangka Kasus Karamnya KM Lestari Jaya Kemungkinan Lebih dari Satu
"Dia bangun menangis, mungkin kesakitan dari luka ledakan. Walaupun kita tahu ledakan ini tidak terlalu besar," ujar Irjen Pol Machfud Arifin, Jumat (6/7/2018).
Sebelumnya, polisi mengatakan bocah tersebut mengalami luka di bagian kaki, tangan, paha dalam dan bagian depan badan.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah ledakan terjadi di sebuah rumah kontrakan di daerah Pogar, Bangil, Pasuruan pada Kamis (5/7/2018), siang.
Baca: Ada Cerita di Balik Nama Remaja Kembar Tak Identik Republik Indonesia 1 dan Republik Indonesia 2
Seorang anak laki-laki menjadi korban ledakan bom tersebut.
Ledakan bom tersebut diduga dilakukan seorang pelaku yang merupakan ayah korban berinisial AW yang sedang dalam pengejara.
Sementara DR, istri terduga pelaku sudah diamankan polisi.